Satpol PP: PKL Dapat Pengecualian Jam Malam di Bekasi

Pembatasan kegiatan atau jam malam Kota Bekasi akan berlangsung sampai 7 Oktober

Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Petugas gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP melakukan razia jam malam di kafe kopi daerah Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (3/10/2020). Pemerintah setempat mengeluarkan aturan pembatasan waktu operasional tempat makan, pertokoan dan tempat hiburan hingga pukul 18.00 WIB untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19.
Rep: Uji Sukma Medianti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Berdasarkan Maklumat Wali Kota Bekasi Nomor 440 tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan Coovid-19, semua kegiatan ekonomi dibatasi hanya sampai pukul 18.00 WIB. Namun, untuk pedagang kaki lima (PKL) mendapat pengecualian.


Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi, Abi Hurairah, menuturkan, pedagang kaki lima seperti pecel lele masih boleh buka di atas jam 18.00 WIB namun tidak boleh makan di tempat.

“Kita harus bisa membedakan antara rumah makan dengan pedagang pecel lele. Pecel lele tetap bisa buka, tetapi tidak di tempat itu,” kata Abi, kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Abi menyebut meski ada kelonggaran, namun para pedagang kaki lima juga harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatannya. “Jam 9 kita beri imbauan untuk mereka bisa meninggalkan,” tuturnya.

Adapun, saat ini pembatasan kegiatan atau jam malam akan berlaku hingga 7 Oktober 2020. Hingga Sabtu malam (3/10) masih banyak pelaku usaha yang nekat membuka toko di atas batas waktu yang ditentukan. 

Abi mengatakan, petugas gabungan sudah melakukan sosialisasi serta imbauan sebelum diberlakukannya maklumat. Apabila ada yang terbukti melanggar maka sanksinya adalah diberi surat peringatan dan disegel hingga 7 Oktober 2020.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler