Dajjal, Ujian Paling Besar Umat Jelang Datangnya Kiamat
Dajjal akan muncul dan menjadi ujian besar jelang hari kiamat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ujian paling besar yang akan dihadapi umat manusia kelak menjelang hari kiamat adalah munculnya Dajjal.
Ada banyak hadits menuturkan tentang siapa Dajjal dan bagaimana kelak dia muncul serta tragedi yang diakibatkan.
Dalam buku Tafsir Al-‘Usyr Al-Akhir dari Alquran Al Karim dijelaskan tentang munculnya Dajjal. Rasulullah SAW bersabda: مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada perkara yang lebih besar antara penciptaan Adam sampai hari kiamat melebihi (fitnah) Dajjal.” (HR Muslim).
Dajjal adalah seorang laki-laki dari keturunan Adam yang keluar pada akhir zaman. Di antaranya kedua matanya tertulis ka-fa-ra yang bisa dibaca setiap orang yang beriman.
Mata kanannya buta dan biji matanya bagaikan buah anggur yang mengapung. Saat pertama kali keluar, dia mengaku sebagai orang saleh. Lalu mengaku sebagai nabi, kemudian mengaku sebagai tuhan.
Dia mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka pada ajarannya. Namun, mereka mendustakan dan menolak perkataannya. Lalu dia meninggalkan mereka. Lantas harta-harta mereka mengikuti Dajjal, sehingga mereka tidak memiliki apa-apa.
Kemudian dia mendatangi kaum lain, lalu dia mengajak mereka kepada ajarannya dan mereka menerima sekaligus percaya kepadanya. Dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka turunlah hujan.
Pun memerintah bumi untuk menumbuhkan, maka tumbuhlah tanaman. Dia mendatangi manusia dengan membawa air dan api. Api yang dibawanya adalah air yang dingin sedangkan air yang dibawanya adalah api.
Sudah sepantasnya setiap orang yang beriman untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal ini pada setiap penghujung sholat, membaca beberapa ayat dari awal surat Al-Kahfi jika bertemu dengannya. Juga berusaha menjauhi pertemuan dengannya karena dikhawatirkan akan terpedaya olehnya.
عن عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ - رضي الله تعالى عنه - أنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ، فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ، مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja mendengar tentang Dajjal, maka menjaulah darinya. Demi Allah, sesungguhnya seseorang mendatanginya dan mengira bahwa dia adalah orang yang beriman, lantas dia mengikutinya disebabkan syubahat yang dibawanya.” (HR Abu Dawud dari Imran bin Hushain).
Dajjal berada di muka bumi selama 40 hari. Di antaranya ada sehari bagaikan setahun, ada sehari bagaikan sebulan, ada sehari bagaikan sepekan, dan sisa hari-harinya seperti hari-hari kita di sini. Dia tidak akan meninggalkan suatu negeri atau permukaan bumi kecuali dimasukinya, Makkah dan Madinah. Kemudian Nabi Isa AS turun lalu membunuhnya.