India Punya Rudal Canggih Dipersenjatai Terpedo
Rudal itu dapat menyerang kapal selam musuh lebih dari 643 kilometer jauhnya.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India mengumumkan telah berhasil menguji rudal yang dipersenjatai dengan torpedo, Senin (5/10) lalu waktu setempat. Secara teori, rudal itu dapat menyerang kapal selam musuh lebih dari 643 kilometer jauhnya.
Hal itu diumumkan resmi oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) negara India dalam sebuah pernyataan Senin lalu. Dijuluki sistem Supersonic Missile Assisted Release of Torpedo (SMART), senjata itu diluncurkan dari Pulau Wheeler di lepas pantai negara bagian Odisha India.
"Peluncuran dan demonstrasi ini penting dalam membangun kemampuan perang anti-kapal selam," ujar pernyataan Kemenhan seperti dikutip laman CNN, Rabu (7/10).
"Semua tujuan misi termasuk penerbangan rudal hingga jarak dan ketinggian, pemisahan kerucut hidung, pelepasan Torpedo dan penerapan Velocity Reduction Mechanism (VRM) telah terpenuhi dengan sempurna," ujar pernyataan tersebut menambahkan.
Kemenhan mengatakan, penggunaan rudal supersonik memperluas jangkauan torpedo jauh melampaui parameter normalnya. "Ini akan menjadi terobosan teknologi utama untuk kemampuan stand-off dalam perang anti-kapal selam," kata Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dalam cicitan di Twitter terverifikasinya.
Menurut laporan industri pertahanan India, rudal tersebut membawa torpedo bertenaga baterai dengan hulu ledak 110 pon (50 kilogram) dan jangkauan sekitar 12,5 mil (20 kilometer). Laporan mengatakan, menggunakan rudal untuk membawanya mendekati target memperluas jangkauannya hingga lebih dari 400 mil (643 kilometer) dengan tiga kali kecepatan suara.
Negara lain, termasuk Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Jepang memiliki rudal atau roket yang dapat membawa torpedo ringan, tetapi tidak ada yang mendekati jangkauan senjata India yang dilaporkan. India telah meningkatkan kemampuan perang anti-kapal selamnya dalam beberapa tahun terakhir.
Seperti, memperoleh pesawat canggih seperti pesawat pengintai Boeing P-8 buatan AS dan helikopter MH-60R Seahawk. Pesawat tersebut dapat mendeteksi kapal selam musuh yang beroperasi jauh dari kapal perang India yang dipersenjatai dengan sistem SMART dan mengirimkan informasi penargetan kembali kepada mereka. Ini pun secara signifikan memperluas jangkauan untuk setiap kapal India.
Kemampuan itu bisa menjadi signifikan, terutama karena China memperluas kehadirannya di Samudra Hindia. Menurut Departemen Pertahanan AS, Beijing telah membangun armada 60 kapal selam modern yang signifikan dan telah mengirim mereka lebih jauh dari pantainya.
Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) Cina juga telah mendapatkan akses pelabuhan di sekitar Samudra Hindia, termasuk membangun pangkalan luar negeri pertamanya di Djibouti di Tanduk Afrika. Perhatian baru mulai diberikan pada persaingan puluhan tahun antara India dan Cina dalam beberapa bulan terakhir setelah pertempuran mematikan yang melibatkan pertempuran tangan kosong antara pasukan mereka di sepanjang perbatasan mereka di Himalaya awal tahun ini.