Pasien Covid-19 dan Sembuh di Lampung Tambah 16 Orang
Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Lampung bertambah satu hari ini.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung bertambah lagi 16 kasus pada Rabu (7/10). Sedangkan pasien positif yang sembuh juga bertambah 16 orang, dan pasien positif meninggal dunia bertambah 1 kasus.
“Hari ini ada penambahan konfirmasi positif 16 kasus, penambahan selesai isolasi konfirmasi 16 kasus, dan penambahan kematian konfirmasi 1 kasus,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Rabu (7/10).
Dia mengatakan, 16 kasus positif Covid-19 tersebut berasal dari Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Tanggamus, masing-masing 1 kasus. Kota Bandar Lampung dan Kota Metro masing-masing 3 kasus, dan Kabupaten Lampung Tengah 7 kasus.
Sedangkan pasien positif yang telah selesai isolasi atau sembuh 16 orang berasal dari Kabupaten Pesawaran dan Kota Metro masing-masing 1 orang, Kabupaten Lampung Barat 2 orang, Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Utara masing-masing 6 orang. Dan pasien yang meninggal dunia 1 orang dari Lampung Tengah.
Mengenai tren jumlah kasus konfirmasi 1.031 orang, sedangkan kasus pasien sembuh 752 orang, dengan angka kesembuhan 72,94 persen. Sedangkan kasus kematian sebanyak 38 orang, dengan angka CFR 3,69 persen.
Reihana yang juga kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung mengatakan, rekapitulasi hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 di Lampung pada masing-masing laboratorium sejak 14 Mei sampai 6 Oktober 2020 yakni 15.251 spesimen, yang menghasilkan positif 1.842 spesimen, negatif 13.409 spesimen. Sedangkan pemeriksaan pada 6 Oktober 2020 269 spesimen dan positif baru 16 orang.
Sedangkan angka reproduksi efektif, dia mengatakan di Lampung per Rabu (7/10) berada pada angka 0,51 masih dibawah angka 1. Meski demikian, dia mengataka, bila dilihat dari perkembangan dua pekan terakhir angka reproduksi efektif masih berfluktuasi antara 0,51 hingga 1,15.
“Belum stabil di bawah angka 1, dalam arti pandemi belum sepenuhnya dapat dikendalikan,” katanya.