Studi Sebut Penyebab Kematian Pasien Covid 19 di Indonesia

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terbilang tinggi dibanding dunia.

ANTARA/Anindira Kintara
Petugas pemakaman membawa peti jenazah terkonfirmasi Covid-19.
Rep: Desy Susilawati Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim peneliti Fakultas Kedokteran Uinversita Indonesia (FKUI) bersama tim Dinas Kesehatan DKI mengungkap kematian 381 pasien Covid-19 dari 4052 pasien yang terkonfirmasi positif. Pasien yang diteliti adalah pasien berasal dari DKI.


Riset dipublikasi pada jurnal Acta Medica Indonesiana jurnal bertaraf internasional Q3. "Terungkap bahwa usia tua, pneumonia, sesak napas, dan hipertensi merupakan faktor-faktor prediktor terjadinya kematian pada pasien terkonfirmasi Covid-19," ungkap Dekan FKUI, Prof Ari Fahrial Syam, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/10).

Tim peneliti Dr. dr. Anna Rozaliyani, Sp.P, M.Biomed; dr. Diah Handayani, Sp.P(K) dan dr. Findra Setianingrum bekerja sama dengan dr. Ary I. Savitri dan dr. Titania N. Shelly dari Siena Clinical – Academic Research Organization, dr. Vini Ratnasari dari RSUD Pasar Rebo, dr. Romala Kuswindarti dari RSUD Ciracas, serta dr. Ngabila Salama, dr. Dwi Oktavia, dan dr. Widyastuti, MKM dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa rata-rata usia pasien Covid 19 yang meninggal dunia adalah 58,2 tahun. Risiko kematian meningkat mulai usia 50 tahun ke atas dengan perbedaan signifikan dibandingkan usia di bawahnya. 

Dari 41,1 persen pasien Covid 19 dengan pneumonia, sebanyak 81,6 persen pasien meninggal. Pada pasien-pasien tersebut juga dijumpai gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas.

Risiko kematian pasien Covid 19 di usia tua meningkat akibat pengaruh dari kerja sistem imun tubuh yang menurun. Mereka menjadi lebih rentan untuk mengalami kondisi serius dan respons pengobatan yang tidak maksimal. 

Pasien pneumonia dan sesak napas juga sangat mungkin mencapai luaran buruk karena peluang pasien-pasien ini untuk jatuh ke dalam kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS) meningkat.

Penelitian ini juga menyatakan, bahwa hipertensi meningkatkan risiko kematian pasien Covid 19 sebesar dua kali lipat. "Kami menyambut baik studi ini dan menyampaikan apresiasinya kepada para peneliti," ujarnya.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi, baik kepada masyarakat maupun klinisi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi risiko kematian pasien Covid-19. Sikap waspada dan upaya pencegahan harus senantiasa dilakukan apalagi melihat angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia terbilang tinggi jika dibandingkan angka kematian dunia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler