Studi: Menulis dengan Tangan Bikin Anak Lebih Pintar
Di era teknologi, ilmuwan menganjurkan agar menulis dengan tangan tak dihilangkan.
REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Seiring perkembangan teknologi, menulis dengan tangan perlahan terganti dengan mengetik. Tetapi, seorang professor Universitas Sains dan Teknologi Norwegia menganjurkan agar menulis menggunakan tangan tidak dihilangkan, karena itu membuat anak lebih pintar
Profesor Audrey Van der Meer dan tim melakukan penelitian dan menemukan bahwa memilih menulis menggunakan tangan menghasilkan pembelajaran dan memori terbaik daripada mengetik di atas keyboard.
“Saat Anda menulis daftar belanja atau catatan kuliah dengan tangan, Anda akan mengingat isinya dengan lebih baik setelahnya,” kata Van der Meer seperti dikutip dari Health 24, Jumat (9/10).
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology ini melibatkan 12 orang remaja dan 12 anak-anak. Peserta diperiksa menggunakan /Electroencephalography (EEG), tes yang mendeteksi aktivitas listrik di otak dengan menggunakan cakram logam kecil (elektroda) yang dilekatkan pada kulit kepala.
Tes individu masing-masing memakan waktu 45 menit dan 500 poin data per detik diterima. Hasilnya, otak peserta diketahui jauh lebih aktif saat mereka menulis dengan tangan daripada saat mengetik di keyboard
"Penggunaan pena dan kertas bisa merangsang otak untuk menambah ruang guna menyimpan ingatan. Menulis dengan tangan menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor otak," kata Van der Meer.
"Banyak indra diaktifkan ketika menulis di atas kertas, melihat huruf yang Anda tulis atau mendengar suara yang Anda ucapkan saat menulis," tambah dia.
Pengalaman indra ini, menurut Van der Meer, menciptakan kontak antara bagian otak yang berbeda dan membukanya untuk pembelajaran, sehingga proses belajar dan mengingat menjadi lebih baik. Berdasarkan studi ini, Van der Meer percaya bahwa menulis atau menggambar dengan tangan harus dilatihkan sejak dini.
Namun, bukan berarti aspek pembelajaran dari digital tidak penting. Van der Meer hanya menyarankan agar anak tetap dilatih menulis dengan tangan.
"Mengingat perkembangan beberapa tahun terakhir, generasi baru berisiko tak memiliki kemampuan menulis dengan tangan. Penelitian kami menunjukkan bahwa ini akan menjadi konsekuensi yang sangat disayangkan dari peningkatan aktivitas digital,” kata dia.
Penelitian lain juga menemukan manfaat positif yang terkait dengan tulisan tangan. Sebuah studi oleh University of Washington, misalnya, menemukan bahwa menulis dengan tangan dan dengan keyboard menggunakan fungsi otak yang berbeda.
Studi tahun 2012 lainnya, yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Neuroscience and Education, menemukan bahwa tulisan tangan sangat penting untuk membantu anak-anak mempelajari alfabet.