BP Jamsostek Fokuskan Perlindungan Pekerja di Masa Pandemi

Perlindungan pekerja di masa pandemi difokuskan BP Jamsostek.

Tangkapan Layar Youtube BPJS Ketenagakerjaan
Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif saat acara webinar bertajuk K3, Solusi Perlindungan Pekerja Saat Pandemi Covid-19, Selasa (13/10).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegiatan promotif dan preventif BP Jamsostek pada 2020 difokuskan pada perlindungan pekerja di masa pandemi covid-19. Ini karena wabah covid-19 masih terjadi di Indonesia dan berdampak pada sektor ketenagakerjaan.

Menurut Direktur Pelayanan BP Jamsostek Krishna Syarif, di antara program promotif dan preventif selama 2020 itu, adalah dengan pemberian bantuan. Selain itu, juga terkait dengan sosialisasi kepada para pekerja untuk memberi pemahaman perlindungan kerja di masa pandemi.

Untuk bantuan, lanjut Krishna yaitu dengan pemberian alat pelindung diri (APD) seperti masker untuk pekerja. Kemudian, APD baju hazmat untuk pekerja di sektor medis, pemberian vitamin, serta pemberian bantuan pangan bergizi untuk meningkatkan kesehatan para pekerja.

"Bantuan ini kami berikan langsung kepada perusahaan atau pemberi kerja," kata Krishna dalam seminar virtual bertajuk K3, Solusi Perlindungan Pekerja Saat Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan oleh BP Jamsostek, Selasa (13/10).

Sementara untuk jumlahnya, bantuan yang terdistribusikan pada program promotif preventif 2020 ini senilai Rp 12,5 miliar. Dan, bantuan disalurkan kepada 647 ribu pekerja yang disalurkan melalui 123 cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia.

Sementara, untuk sosialisai promotif, yaitu dengan melakukan sosialisasi digital di setiap wilayah. Tujuannya adalah untuk memberi pemahaman kepada para pekerja tentang perlindungan di masa pandemi ini.

"Semua jenis bantuan dalam kegiatan promotif preventif ini, berdasarkan hasil pemertaan dari perusahaan," kata Krishna.

Menurut Krishna, program promotif preventif dari BP Jamsostek pada 2020 ini, berbeda dengan kegiatan yang sama pada 2020. Pada tahun lalu, kegiatan difokuskan pada safety riding.

Ini mengingat banyaknya pekerja yang mengalami kecelakaan di jalanan selama pergi dan pulang kerja. Karena itu, pada tahun lalu pemberian bantuan pada program ini dilaksanakan dalam kegiatan pemberian APD helm, sosialisasi safety riding dan seminar nasional, serta sosialisasi K3 untuk perusahaan.

Krishna berharap, program promotif preventif ini bisa mewujudkan harmonisasi antara pemerintah, perusahaan, pekerja, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya. Sehingga, bisa meminimalisasi kecelakaan kerja yang akhinrya mencegah kematian dan kecatatan kerja.
"Pada akhirnya terwujud produkitivitas pekerja semakin meningkat," kata Krishna.
 
Adapun kegiatan seminar virtual ini, dihadiri oleh 3 ribuan perserta dengan empat narasumber yaitu Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemenaker Ghazmahadi, Ketua Umum PP PDSKJI Diah Setia Utami, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil, Tim K3 Apindo Rima Melati.  Acara ini juga menghadirkan Dirut BP Jamsostek Agus Susanto dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai keynote speaker.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler