Geliat Liga Inggris di Tengah Pandemi (3)

Liga Inggris menghabiskan 1,26 miliar pound untuk membeli tiga pemain musim ini

premierleague.com
Logo Liga Primer Inggris
Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi besar akibat strategi transfer yang tepat juga dinikmati Aston Villa. Ollie Watkins yang subur, Bertrand Traore yang kian memperdalam kedalaman skuat dan Ross Barkley yang membawa teknik dan energi di lapangan tengah, ditambah Emilio Martinez yang menjadi hulubalang di barisan pertahanan, membuat playmaker Jack Grealish cs kian membahayakan. Liverpool pun mereka babat 7-2.

Berikutnya yang akan berhasil dengan strategi transfernya adalah Arsenal yang kedatangan 13 pemain baru. Gagal mendapatkan Houssem Aouar dari Lyon, Arsenal mendapatkan durian runtuh dari Thomas Partey yang bersama Willian dan Gabriel Magalhaes menjadi imbuhan baru di Emirates Stadium, selain Dani Ceballos, Pablo Mari dan Cedric Soares.

Kini Arsenal memiliki skuat yang terbilang lengkap sekali, apalagi Mikel Arteta berhasil meyakinkan Pierre-Emerick Aubameyang agar tetap di Stadion Emirates.

Masih ada sang juara bertahan Liverpool yang mendatangkan antara lain Konstantinos Tsimikas dari Olympiacos dan Thiago Alcantara dari Bayern Muenchen. Lalu Manchester City yang di antaranya membeli Ferran Torres, Nathan Ake dan Ruben Dias dari Benfica. Juga Leicester City yang merektut Timothy Castagne dari Atalanta, Cengiz Under dari Roma dan Wesley Fofana dari Saint-Etienne.

Wolverhampton Wanderers juga aktif yang antara lain menambah legiun Portugal-nya dengan menghadirkan Fabio Silva dan Vitinha dari Porto, selain lima lagi termasuk Nelson Semedo dari Barcelona.

Manchester United yang bisa dibilang menjalankan strategi transfer sangat buruk musim panas ini sekalipun mendatangkan Donny van de Beek, Alex Telles, Edinson Cavani dan dua pemain muda, masih masuk hitungan.

Yang juga membuat Liga Inggris lebih mengasyikan untuk ditonton adalah hadirnya para peracik taktik sepak bola nomor wahid yang membuat klub-klub Liga Inggris tidak hanya siap mengaum di kancah domestik, namun juga mengacak-acak teater sepak bola global.

Jurgen Klopp di Liverpool, Pep Guardiola untuk Manchester City, Jose Mourinho bersama Tottenham, Roy Hodgson menukangi Crystal Palace, Marcelo Bielsa mengarsiteki Leeds, Ralph Hasenhuttl di Southampton, Brendan Rodgers di Leicester dan Carlo Ancelotti di Everton adalah jaminan sajian mengasyikan di Liga Inggris.

Implikasinya belakangan ada fenomena di Liga Inggris bahwa 'siapa pun bisa mengalahkan siapa pun'. Villa memperdaya Liverpool 7-2. Manchester City ambruk 2-5 di tangan Liecester, sedangkan Manchester United diterkam Crystal Palace 1-3 sebelum dianiaya Spurs 1-6.

Sebagian menyatakan ketidakhadiran penonton membuat tim-tim seimbang baik dalam menggenggam peluang menang, tidak seperti musim lalu saat Liverpool hampir mustahil dikalahkan.

Yang pasti, kehadiran pemain bintang dan pelatih kelas dunia membuat klub-klub Liga Inggris kian bisa saling mengalahkan yang mungkin akan terus berlanjut sampai penonton dibolehkan lagi masuk stadion.


sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler