Pengertian Dzikir

Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu.

Youtube
Pengertian Dzikir. Dzikir (ilustrasi)
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata dzikir, jika ditelaah dari segi bahasa (lugha tan) adalah bermakna mengingat. Dzikir ditinjau dari istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-ucapan pujian kepada Allah.

Baca Juga


Selanjutnya secara etimologi dzikir berasal dari kata “zakara” berarti menyebut, menyucikan, menggabungkan, menjaga, mengerti, mempelajari, memberi dan nasehat. Oleh karena itu dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat). 

Dzikir merupakan ibadah hati dan lisan yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah memberikan sifat ulul albab, adalah mereka-mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk bahkan juga berbaring.

Dzikir tidak hanya ibadah yang bersifat lisaniyah, namun juga qalbiyah. Imam Nawawi menyatakan yang utama adalah dilakukan bersamaan di lisan dan di hati. jika harus salah satunya, maka dzikir hatilah yang lebih utama. Meskipun demikian, menghadirkan maknanya dalam hati, memahami maksudnya merupakan suatu hal yang harus diupayakan dalam dzikir.

Infografis Waktu Terbaik Berdzikir - (Republika.co.id)

Dzikir bila dikaji secara mendalam termasuk “Tauhid Uluhiyah” atau “Tauhid Ibadah”, bila ditinjau dari ilmu tasawuf, dzikir termasuk dalam aliran atau mazhab tasawuf ‘amali. Mazhab tasawuf ini adalah mazhab untuk mencapai ma’rifatullah dengan pendekatan melalui dzikir.

Pada hakikatnya, orang yang sedang berdzikir adalah orang yang sedang berhubungan dengan Allah. Seseorang yang senantiasa mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah akan memerlukan dan melakukan dzikir yang lebih dari seorang Muslim biasa.

Selanjutnya, jika ditelaah lebih lanjut, dzikir adalah penyebutan asma Allah di mulut (lidah), dibenarkan dalam hati, dan diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan apa yang terkandung dalam dzikir tersebut. Sebagai contoh, seseorang yang berdzikir dengan menyebut “subhanallah”, diucapkan di lidah, lalu dibenarkan dalam hati bahwa Allah Maha Suci, dan diwujudkan dalam perbuatan, makna dzikir itu, yakni mulut, hati, pikiran dan perbuatan diingatkan untuk senantiasa suci dari dosa atau maksiat. Inilah hakikat dzikir yang sebenarnya.

https://www.suaramuhammadiyah.id/2020/10/05/memanfaatkan-stay-at-home-dengan-selalu-berzikir/

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler