Mantan Staf Ungkap Kegagalan Manajemen Keuangan Barcelona
Pinjaman untuk proyek Espai Barca diklaim buat membayar gaji pemain Barcelona.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan karyawan Barcelona, Marc Ciria mengungkapkan masalah keuangan yang dihadapi klub. Ciria, yang bertanggung jawab atas sisi finansial pada 2015, tidak mengalihkan pandangannya dari apa yang terjadi di Camp Nou sejak itu.
Kesulitan keuangan semakin mendominasi dalam beberapa bulan dan tahun terakhir. Hal itu semakin terlihat saat jendela transfer musim panas kemarin. Ciria memperingatkan parahnya komplikasi yang dihadapi klub.
"Covid-19 tidak ada hubungannya dengan situasi keuangan di Barcelona. Itu kebohongan dari dewan direksi," kata Ciria dikutip dari Marca, Rabu (14/10).
Ciria juga membahas pinjaman klub dari Goldman Sachs, yang telah digunakan untuk membiayai proyek renovasi Camp Nou, Espai Barca, dan akan menelan biaya sebesar 815 juta euro. Ia mengungkapkan, klub menggunakan sebagian pinjaman Espai Barca untuk membayar gaji pemain.
"Mereka jelas menggelembungkan biaya akhir proyek untuk membayar gaji tahun ini. Goldman Sachs senang karena mereka mengenakan tingkat bunga tiga atau empat persen dan jika Barcelona tidak membayar mereka, maka seseorang akan datang," katanya.
Menurutnya akan membingungkan jika perusahaan memiliki utang jangka pendek antara 600 juta dan 700 juta euro, sementara anggaran yang dimiliki hanya 700 juta euro. Dia menilai, sulit untuk meraih pendapatan 700 juta euro tahun ini dengan pandemi Covid-19.
"Memiliki lebih banyak utang jangka pendek daripada pendapatan adalah sebuah kegagalan," katanya. "Ketika Anda memiliki utang, ada antrean kolektor dan sekarang Goldman Sachs memposisikan diri di depan antrean, di depan gaji para pemain."