Polda Terima Limpahan Kasus Ahon Gunakan Mobil Puspomad

Video Ahon sempat viral setelah mengaku yang bisa memeriksanya adalah polisi militer.

Istimewa
Mobil dinas milik Puspomad yang dipinjampakaikan kepada Kolonel Cpm (Purn) Bagus Heru Sucahyo digunakan oleh warga sipil bernama Suherman Winata alias Ahon (kanan) untuk membeli kwetiau.
Rep: Ali Mansur Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kasus warga sipil yang menggunakan mobil dinas kendaraan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad). Sebelumnya, kasus itu viral di media sosial dan sempat diusut penyidik Puspomad, lantaran Suherman Winata alias Ahon mengaku sebagai personel TNI.

Sebagai warga sipil, ia menggunakan mobil dinas Fortuner yang terdaftar milik rekannya, yaitu Kolonel CPM (Purn) Bagus Heru Sucahyo sejak 2017 untuk keperluan pribadi, termasuk digunakan untuk membeli kwetiau di bilangan Jakarta Utara pada awal Oktober ini. Komandan Puspomad Letjen Dodik Wijanarko mengatakan, baik Ahon maupun Bagus Heru sudah diperiksa di Markas Puspomad. Adapun kasus Ahon sudah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Kombes Yusri membenarkan, polisi baru saja menerima limpahan kasus dari Puspomad untuk menangani warga sipil atas nama Ahon. "Laporan polisinya (LP) sudah masuk sore, Selasa tanggal 13 Oktober 2020. Jadi baru dibuat kemarin sore kita teliti dulu," ujar Yusri saat dihubungi Republika, Rabu (14/10).

Sebelumnya, kendaraan warna hijau yang digunakan Ahon dengan nomor registrasi 3688-34 sudah diamankan diparkir di Markas Puspomad. Menurut Dodik, mobil itu memang milik Puspomad yang dipinjampakaikan kepada Kolonel Cpm (Purn) Bagus Heru Sucahyo, yang juga meminjamkan kepada Ahon. Kolonel Bagus memang terakhir berdinas di Puspomad, sebelum pensiun.

Dalam video yang viral, Ahon yang memakai kaus oblong warna putih dan celana pendek turun dari mobil dinas menuju ke sebuah warung untuk membeli makanan. Sontak kedatangan orang itu menghebohkan seorang warga yang langsung merekam sebagai bukti penyalahgunaan penggunaan mobil dinas TNI AD.

Hanya saja, Ahon pada awalnya mengaku sebagai anggota TNI tidak terima dipermasalahkan sang perekam. “Kenapa lu tanya gua? Yang boleh tanya gua itu polisi militer,” ujar laki-laki tersebut sembari masuk mobil dinas TNI AD tersebut. Dari rekaman, terlihat di belakang pengemudi terdapat pakaian dinas harian (PDH) TNI AD dengan tanda kepangkatan Kapten.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler