Kemenkes Enggan Komentari Vaksin Covid-19 Mulai November

Pernyataan resmi akan diberikan pada Senin (19/10) pekan depan.

AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak mau berkomentar banyak mengenai program vaksinasi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang dimulai November 2020.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak mau berkomentar banyak mengenai program vaksinasi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang dimulai November 2020. Pernyataan resmi akan diberikan pada Senin (19/10) pekan depan.

Baca Juga


"Nanti ada konpres (mengenai vaksin Covid-19) hari Senin ya," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati saat dihubungi Republika, Kamis (15/10).

Ketika didesak memberikan keterangan, Widyawati tak mau berbicara lebih banyak. "Senin ya," ujarnya.

Terpisah, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto juga bungkam. "Saya masih menghadiri webinar. Nanti saya kabari," katanya.

Kendati demikian, pesan singkat melalui aplikasi pesan instan whatsapp hanya dibaca dan tidak mendapatkan respons hingga berita ini ditulis. Ketika Republika kembali menghubungi nomor Yuri, alasan yang diutarakan masih sama.

"Saya masih webinar," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia disebut memastikan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada awal November 2020. Kepastian pelaksanaan program vaksinasi ini karena tiga produsen vaksin Covid-19 China sudah menyanggupi penyediaan jutaan dosis untuk Indonesia. 

Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021. G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.

Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler