Mendagri: Libur Panjang Jangan Jadi Media Penularan Covid-19
Mendagri minta masyarakat yang berada di zona merah tak bepergian.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta masyarakat mewaspadai penularan covid 19 saat libur panjang akhir Oktober nanti. Ia mengingatkan, libur panjang yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata justru dapat meningkatkan kasus penularan covid 19.
Libur panjang tersebut untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad dan juga cuti bersama yang jatuh pada 28,29, dan 30 Oktober. “Ini perlu kita waspadai bersama agar liburan ini tidak menjadi media penularan,” ujar Tito saat konferensi pers usai rapat terbatas dengan presiden, Senin (19/10).
Untuk mewaspadai terjadinya penularan covid yang lebih luas lagi, Tito meminta masyarakat yang berada di zona merah atau daerah rawan penularan agar tak melakukan kegiatan bepergian. Hal ini agar tak menyebabkan adanya kerumunan orang.
Namun, jika terdapat kegiatan yang harus dihadiri, ia meminta agar masyarakat melakukan PCR test terlebih dahulu untuk memastikan dalam kondisi yang sehat. “Jangan sampai terjadi penular bagi saudara-saudara kita, orang tua kita, dan lain-lain yang ada di daerah,” tambah dia.
Kemendagri berencana akan menggelar rapat bersama kepala daerah dan forkompimda untuk mengantisipasi libur panjang ini. Ia berharap, daerah dapat melakukan antisipasi dan persiapan lainnya untuk mencegah terjadinya penularan covid.
“Di tiap daerah, kampung, desa, kelurahan, kampung tangguh, desa tangguh, kelurahan tangguh yang ada diaktifkan betul dan melibatkan stakeholder yang ada di daerah itu. Ini peran bapak gubernur, bupati, camat, kepala desa, lurah, sangat penting,” kata Tito.
Mendagri pun mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan berbagai aktivitas.