SMA BBI Bogor Gelar Pembekalan untuk Siswa Kelas XI dan XII

Pembekalan menghadirkan nara sumber dari IPB University.

Dok SBBI
SMA Bosowa Bina Insani (SMA BBI) Bogor menyelenggarakan pembekalan untuk siswa kelas XI dan XII.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  SMA Bosowa Bina Insani (SMA BBI) Bogor menyelenggarakan pembekalan pertama  tahun pelajaran 2020/2021. Pembekalan  adalah nama program Bimbingan Konseling (BK)  SMA BBI yang diselenggarakan setiap tahun bagi siswa kelas XII. Karena suasana pandemi Covid-19, acara pembekalan kali ini  diselenggarakan secara online.


Acara pembekalan itu  menghadirkan siswa SMA BBI kelas XI dan XII dan orangtuanya. Selain itu juga mengundang siswa kelas XI dan XII SMA Bosowa Al Azhar Cilegon.

Turut gabung pada acara ini Wakil Direktur Pengembangan Akademik Bosowa School Eko Arianto, Kepala SMA Bososwa Al Azhar Cilegon Subana Hazarpriadi, jajaran manajemen SMA BBI dan dewan guru.

Acara Pembekalan 1 ini dibuka secara resmi oleh kepala SMA BBI Dedi Supriyadi. Dalam sambutannya, Dedi menyampaikan bahwa kegiatan pembekalan memang merupakan kegiatan yang sudah menjadi agenda rutin tahunan. 

“Pada  tahun ini,  ada sedikit yang spesial. Yang pertama, berdasarkan hasil evaluasi terhadap program pembekalan yang biasanya hanya untuk siswa kelas XII, mulai tahun ini, pembekalan kita mulai dari kelas XI mengingat kegiatan ini memberikan wawasan yang penting terkait dengan peluang-peluang ataupun kesempatan untuk  melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan yang diharapkan,” kata Dedi seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Menurut Dedi, sebetulnya yang paling penting dari acara pembekalan ini adalah para siswa memasuki dunia perguruan tinggi dan pemilihan program studinya  sesuai dengan minatnya. Dengan demikian, ada konsistensi ketika mereka sudah masuk di perguruan tinggi. 

“Karena, tidak sedikit anak yang sudah masuk ke perguruan tinggi negeri tidak sampai selesai karena hanya mengejar prestise negerinya saja tetapi tidak sesuai dengan minatnya,” ujar Dedi.

Dedi mengemukakan, melalui kegiatan pembekalan 1 ini setidaknya akan dicapai dua hal. Yang pertama, adalah menyamakan persepsi orang tua dan siswa mengenai pentingnya menyadari bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa terkait dengan pemilihan jurusan atau program studi di perguruan tinggi.

Berdasarkan pengalaman, tidak sedikit orang tua yang ingin anaknya masuk dan memilih program studi A,  ternyata anaknya ingin  ke B. Akhirnya, tarik-menarik sehingga membuat kegalauan dan kegelisahan pada anak dan akhirnya tidak sampai selesai. Tapi, kalau persepsinya sudah sama insya Allah bisa menguatkan pilihan dan bisa mencapai apa yang dicita-citakan,” paparnya.

Yang kedua,  Dedi menambahkan, mendapatkan pemahaman yang banyak tentang jurusan atau program studi yang akan diambil.  “Dengan demikian, akan banyak hal yang harus dipertimbangkan dan disiapkan ketika pemilihan program studi dalam aspek minat, bakat maupun kemampuan yang ada dan aspek-aspek yang lainnya,’ kata Dedi.

Ia menyebutkan,  siswa SMA BBI lulusan tahun 2019/2020 yang masuk dan tembus ke PTN mencapai 55,6 persen. Jumlah ini  melebihi target yang ditetapkan.  Ini adalah sebuah karunia Allah. Mudah-mudahan tahun depani pun  demikian, dan bahkan bisa meningkat persentasenya,” harapnya.

Di akhir sambutan, Dedi berharap semoga dengan dihadirkannya nara sumber Ibu Ribka Puji Raspati  SPi, dari IPB University di acara ini,  tidak ada siswa yang mengatakan “tidak tahu” ketika ditanya mau melanjutkan kuliah ke mana setelah tamat dari SMA BBI. Hal itu mengingat mereka bersekolah di SMA BBI tinggal beberapa bulan lagi.

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pembekalan oleh nara sumber tunggal Ribka Puji Raspati  SPi. Ia adalah sekretaris Tim Beasiswa Utusan Daerah (BUD) Direktorat Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru,  IPB University. Acara tersebut  dipandu oleh moderator Maheni Yunitasari (guru Biologi SMA BBI).

Ribka memulai pemamparan materi dengan menyajikan slide power point mengenai seluk beluk pertanian di antaranya, imajinasi tentang pertanian konvensional, imajinasi tentang pertanian harus berubah, hulu rantai pangan dan industri pangan, imajinasi tentang pertanian sebagai nilai tambah teknologi, imajinasi tentang pertanian sebagai kebutuhan dasar hidup,dan  pangan bersumber dari pertanian, serta tantangan pertanian di masa datang.

Ribka melanjutkan dengan menyajikan seluk-beluk perkuliahan di  antaranya bahwa IPB university memiliki sembilan  fakultas, dua  sekolah, 39 program studi, dan 17 program keahlian. IPB University terdiri dari Fakultas Pertanian, meliputi manajemen sumber daya lahan, agronomi dan hortikultura, proteksi tanaman, arsitektur lanskap. Lalu,  Fakultas Kedokteran Hewan, meliputi sarjana kedokteran hewan, profesi dokter hewan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan meliputi teknologi dan manajemen perikanan budidaya, manajemen sumberdaya perairan, teknologi hasil perairan, teknologi dan manajemen perikanan tangkap, ilmu dan teknologi kelautan. 

Fakultas Peternakan terdiri dari teknologi produksi ternak, nutrisi dan teknologi pakan, teknologi hasil ternak. Fakultas Kehutanan meliputi manajemen hutan, teknologi hasil hutan, konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata serta silvikultur.

Fakultas Teknologi Pertanian meliputi teknik pertanian dan biosistem, ilmu dan teknologi pangan, teknologi industri pertanian, teknik sipil dan lingkungan.

Fakultas Matematika dan IPA meliputi statistika, meteorologi terapan, biologi, kimia, matematika, ilmu komputer, fisika, biokimia dan aktuaria.

Fakultas Ekonomi dan Manajemen meliputi ekonomi pembangunan, manajemen agribisnis, ekonomi sumberdaya dan lingkungan dan ekonomi syariah.

Fakultas Ekologi Manusia meliputi ilmu gizi, ilmu keluarga dan konsumen, komunikasi dan pengembangan masyarakat.

Sekolah Bisnis meliputi sarjana bisnis.

Sekolah Vokasi meliputi komunikasi, ekowisata, manajemen informatika, teknik komputer, supervisor jaminan mutu pangan, manajemen industri jasa makanan dan gizi, teknologi industri benih, teknologi produksi dan manajemen perikanan budidaya, teknologi dan manajemen ternak, manajemen agribisnis, manajemen industri, analisis kimia, teknik dan manajemen lingkungan, akuntansi, paramedik, veteriner, teknologi dan manajemen produksi perkebunan.

Adapun jalur-jalur yang bisa ditempuh oleh para calon mahasiswa untuk masuk ke IPB university adalah SNMPTN, SBMPTN, AFIRMASI DIKTI, UTM, BUD, KETUA OSIS, PIN, KELAS INTERNASIONAL. “Kuota Mahasiswa baru IPB tahun 2020 total 4.100 mahasiswa terdiri dari 40 persen  dari jalur SNMPTN, 40 persen  dari jalur SBMPTN, dan 20 persen  dari jalur mandiri,” ungkap Ribka.

Ribka juga menyampaikan capaian prestasi yang diraih IPB University di antaranya adalah peraih peringkat 1 sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia tahun 2020, Top 10 Asia QS World University Ranking 2020 dan prestasi-prestasi membanggakan lainnya.

Pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan audience. Rata-rata audience meminta penjelasan mengenai strategi yang tepat untuk bisa diterima di IPB, bagaimana komposisi prodi  pilihan satu dan pilihan dua agar memiliki peluang yang besar untuk diterima. Sementara orangtua yang anaknya berada di kelas IPS menanyakan peluang masuk IPB. Ribka menjelaskan bahwa anak-anak dari jurusan IPS bisa masuk ke IPB University pada jenjang diploma yaitu Vokasi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler