Jabar Kekurangan Relawan untuk Tracing Pasien Covid-19
Di Jabar perbandingan relawan hanya 1:6, sedangkan standar WHO adalah 1:30.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, memiliki kekurangan pada jumlah relawan yang dikhususkan untuk melakukan pelacakan atau tracing. Padahal, pelacakan ini penting untuk memastikan siapa saja yang melakukan kontak dalam kurun waktu tertentu dengan pasien Covid-19.
Ridwan Kamil menjelaskan, berdasarkan data yang ada jumlah relawan tracing tidak hanya kurang di Jabar. Provinsi DKI Jakarta pun masih kekurangan relawan bidang ini, di mana perbandingannya mencapai 1:8. "Di Jabar kita hanya 1:6, sedangkan standar WHO ini ada 1:30," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (19/10).
Emil berharap, masyarakat ada yang ingin menjadi relawan tracing pasien Covid-19 dan menjadi garda terdepan dalam perang melawan virus ini.
Pemprov Jabar melalui Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) membuka kembali pendaftaran relawan medis untuk penanganan Covid-19 di Kota Depok.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji mengatakan, pendaftaran relawan dibuka hingga 31 Oktober 2020. "Pendaftaran relawan medis dibuka setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dan Kota Depok mengajukan agar pendaftaran relawan dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19," kata Setiaji.
Adapun formasi relawan medis yang dibutuhkan adalah tenaga teknis kefarmasian, radiografer, fisioterapi, dokter telekonsultasi, perawat (S1 Ners), tenaga apoteker, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis, perawat (D3 keperawatan), dokter umum, dan ahli teknologi laboratorium.
Warga Jabar maupun luar Jabar yang tertarik, lanjut Setiaji, bisa melihat detail tugas, kriteria relawan, metode briefing, hingga perlengkapan relawan di keterangan masing-masing formasi dengan mengakses fitur Daftar Relawan pada aplikasi maupun website PIKOBAR atau mengunjungi http://indorelawan.org/p/pikobar.
Setiaji mengatakan, tahapan pertama rekrutmen adalah pengisian formulir (screening). Setelah itu, pendaftar akan melakukan wawancara dengan Dinkes Jabar maupun Dinkes Kota Depok. Formasi relawan sendiri ditentukan sesuai kebutuhan lapangan. "Daerah lain pun dapat membuka pendaftaran relawan medis melalui PIKOBAR dengan mengajukan permohonan," katanya.