Jelang Laga, Pelatih Wolves: Gaya Leeds United Sangat Unik

Leeds merupakan tim dengan rataan tekel paling banyak

Shaun Botterill, Pool via AP
Gelandang Leeds United, Jack Harrison (tengah), melakukan selebrasi usai menjebol gawang Liverpool di laga pekan pertama Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (12/9).
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LEEDS -- Pelatih Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo, menilai, gaya permainan yang diusung Leeds United, di bawah kendali Marcelo Bielsa, sangat unik. Agresivitas dan cara bertahan Leeds, tutur Espirito Santo, sangat berbeda dengan tim-tim yang tampil di pentas Liga Primer Inggris.


Inilah yang menjadi tantangan terbesar Wolves saat melawat ke markas Leeds United dalam laga terakhir pada pekan kelima Liga Primer Inggris, Selasa (20/10) pukul 02.00 dini hari WIB. Bahkan, pelatih asal Portugal itu menyebut, gaya permainan The Whites sangat berbeda dengan yang diterapkanya di Wolves.

''Agresivitas, cara bertahan, dan cara mereka bereaksi saat kehilangan pengusaan bola benar-benar unik dan berbeda dengan mayoritas tim pada saat ini. Apabila dibandingkan dengan kami, gayanya benar-benar berbeda,'' tutur Espirito Santo seperti dikutip Sky Sports, Senin (19/10).

Penilaian Santo ini memang tidak berlebihan. Berdasarkan data Whoscored, Leeds merupakan tim dengan rataan tekel paling banyak saat Liga Primer Inggris telah menuntaskan empat partai. 

Tim besutan Marcelo Bielsa itu mencatatkan rataan 24 tekel per laga. Artinya, saat kehilangan bola, para penggawa The Whites bisa dengan begitu agresif melakukan tekanan pada tim lawan demi bisa merebut kembali pengusaan bola secepat mungkin.

Sementara Wolves lebih dikenal sebagai tim yang mengandalkan serangan balik cepat. Wolves cenderung enggan berlama-lama menguasai bola. Di empat laga yang telah dilakoni di pentas Liga Primer Inggris, Wolves hanya mencatatkan rataan pengusaan bola mencapai 48,7 persen. Kendati begitu, Espirito Santo menegaskan tidak akan mengubah gaya permainan timnya saat menghadapi Leeds United. 

''Anda tidak bisa mengubah begitu saja ide atau gagasan Anda tentang sepak bola atau cara meraih kemenangan karena berdasarkan lawan yang akan Anda hadapi. Karena itu, bisa dibilang laga menghadapi Leeds, akan menjadi konfrontasi langsung dua ide yang berbeda di atas lapangan,'' kata Epirito Santo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler