Lampard Pernah Anggap Sebelah Mata Pulisic

Pulisic bergabung dengan Chelsea pada Januari 2019.

AP/Phil Noble/Pool Reuters
Christian Pulisic
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer RB Salzburg Jesse Marsch mengungkapkan pelatih Chelsea Frank Lampard pernah meremehkan Christian Pulisic karena dia orang Amerika. Dalam obrolannya dengan Lampard, Marsch diberi tahu pelatih Chelsea itu bahwa dia tidak yakin Pulisic secara taktis siap untuk Liga Primer Inggris.

Baca Juga


Pulisic bergabung dengan Chelsea pada Januari 2019, hanya beberapa bulan sebelum Lampard ditunjuk sebagai pengganti manajer Maurizio Sarri. Pemain sayap itu memulai dengan awal yang lambat di Stamford Bridge, tetapi pada akhir musim, ia menjadi bagian penting dari unit serangan Lampard.

Manajer asal Amerika itu mengatakan, persepsi awal Lampard hanyalah contoh lain dari para pelatih yang meremehkan kemampuan taktis pemain Amerika. sebagian besar pemain tim nasional pria AS digambarkan lebih unggul dalam bekerja keras daripada pemahaman taktis.

"Persepsi di Eropa, sebagian besar, adalah pemain Amerika itu ingin berlari, mau bertarung, memiliki mentalitas yang baik. Nsecara teknis mereka tidak terlalu berbakat dan secara taktis mereka tidak terlalu paham, serta pengalaman mereka tidak terlalu besar," kata Marsch dikutip dari Goal, Selasa (20/10).

Marsch mengatakan, musim lalu Lampard menilai Pulisic masih harus banyak belajar. Ia pun menjelaskan panjang lebar kepada Lampard bahwa Pulisic besar bersama Borussia Dortmund, klub yang dikenal dengan punya level permainan taktis tinggi di Jerman. Pulisic juga disandingkan dengan nama-nama pemain muda berbakat seperti Timo Werner, Kai Havertz, dan Joshua Kimmich.

"Dia berada satu grup dengan para pemain-pemain itu. Itu bukan hanya karena dia dulu berbakat, tetapi karena dia memahami taktik dan cara menyesuaikan diri dalam permainan. Dia mengembangkan cara bermain yang sangat cerdik," katanya.

Marsch sadar pemikiran Lampard dibentuk oleh fakta Pulisic orang Amerika. Padahal pendidikan sepak bola Pulisic lebih banyak dihabiskan di Jerman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler