Istana Kepresidenan di Abu Dhabi Dibuka Kembali

Para tamu akan diminta untuk memakai masker wajah di dalam istana.

Saudi Gazette
Pusat tes Covid-19 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Rep: Kiki Sakinah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Setelah beberapa bulan tutup, istana kepresidenan Qasr Al Watan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kini dibuka kembali untuk pengunjung. Pihak Istana mengumumkan pada Senin (19/10), bahwa pembukaan kembali tempat itu bagi pengunjung disertai dengan langkah-langkah keamanan yang ketat dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19

Menurut situs web Qasr Al Watan, dilansir di Al Arabiya, Kamis (22/10), istana yang megah tersebut dibuka kembali dengan serangkaian tindakan pencegahan kesehatan yang baru. Ketentuan tersebut di antaranya, tempat tersebut akan menerapkan peningkatan frekuensi pada sanitasi dan desinfeksi. Selanjutnya, kapasitas istana dikurangi guna menghindari kepadatan dan memastikan adanya jarak sosial.

Sementara itu, semua tamu diharuskan menjalani pemeriksaan termal sebelum memasuki istana. Pembersih tangan gratis juga ditempatkan di seluruh istana untuk digunakan para tamu secara teratur.

Para tamu akan diminta untuk memakai masker wajah di dalam istana. Kebijakan jarak sosial dua meter telah diberlakukan di seluruh istana, kecuali untuk keluarga yang tinggal di rumah yang sama.

Untuk menghindari kontak, para tamu akan disarankan untuk menggunakan metode pembayaran nirsentuh. Alih-alih menggunakan peta yang dicetak, para tamu akan dapat mengunduh peta Istana digital untuk menavigasi jalan mereka melalui bagian yang berbeda.

Qasr El Watan sebelumnya ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut sejak 26 Maret 2020 ketika pihak berwenang menyatakan komitmen berkelanjutan mereka terhadap kesehatan dan kesejahteraan pengunjung dan kolega mereka.

Istana kepresidenan kerap digunakan untuk menjamu para pemimpin asing dan para tokoh pimpinan politik. Selain itu, tempat ini juga kerap digunakan untuk mengadakan pertemuan dewan tertinggi UEA dan kabinet federal. Pada Maret 2019, istana di Abu Dhabi ini dibuka untuk kunjungan publik untuk merayakan sejarah dan budaya UEA.

Istana ini dirancang oleh Arsitek Bahrain Ahmad Bucheery, yang menurut Architectural Digest Middle East terinspirasi oleh desain era Mughal. Arsitektur istana menggabungkan motif lokal klasik seperti lengkungan, kubah, dan ubin berornamen.

Desainnya juga dikaitkan dengan warisan dan kesenian Teluk Arab, yang mengintegrasikan 5.000 pola geometris, vegetal, dan bunga di seluruh ruang.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler