Sebelum El Clasico, Zidane Turunkan 5 Formasi Serangan Beda

Zidane akan segera menemukan solusi atas masalah yang dihadapi Real Madrid.

EPA-EFE / Rodrigo Jimenez
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Real Madrid masih memiliki masalah pada serangan yang efektif. Dalam enam pertandingan kompetitif musim ini, Madrid hanya mencetak delapan gol.

Kendati demikian, pelatih Madrid, Zinedine Zidane mengklaim timnya mampu mencetak gol lebih baik dan akan segera menemukan solusi atas masalah yang dihadapi Madrid.

Dikutip dari Marca, Sabtu (24/10), Zidane telah melakukan eksperimen untuk menghasilkan jumlah gol lebih banyak. Namun sejauh ini segala cara yang dilakukan Zidane tidak sesuai yang diinginkan. Zidane mencoba lima formasi serangan yang berbeda dalam enam pertandingan.

Pada pertandingan melawan Real Sociedad, Zidane memasang Rodrygo, Karim Benzema, dan Vinicius Junior secara bersamaan. Ia mencoba mengapit Benzema dengan dua pemain Brasil dengan harapan serangan bisa berjalan dinamis.

Namun hasilnya tak sesuai harapan karena berakhir dengan skor 0-0. Sejak saat itu, Zidane tak pernah mencoba memasang ketiganya secara bersamaan lagi.

Zidane kembali mencoba cara lain ketika menang 3-2 atas Real Betis. Pelatih asal Prancis itu menduetkan Benzema dengan Luka Jovic. Namun cara itu kurang berhasil meski meraih poin penuh. Pasalnya, keduanya gagal mencetak gol.

Zidane kembali memasangkan Benzema dengan Jovic ketika menang 1-0 atas Real Valladolid. Ia harus kembali melihat duo striker itu tak mencetak gol. Satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Vinicius.

Memasangkan Vinicius, Benzema, dengan Marco Asensio dinilai formasi serangan terbaik Madrid sepanjang pertandingan musim ini. Asensio dan Vinicius yang mengapit Benzema cukup merepotkan pertahanan Levante. Hasilnya Madrid menang 2-0 dan Benzema serta Vinicius berhasil mencetak gol.

Ketika Madrid kalah 0-1 dari Cadiz, Zidane kembali bereksperimen dengan memasang Lucas Vazquez, Benzema, dan Vinicius. Namun formasi ini tak berjalan bagus. Hampir tak ada peluang membahayakan dari formasi ini. Hanya tembakan Benzema yang membentur mistar jadi serangan berbahaya Madrid.

Zidane tak kapok mencoba formasi baru dengan memasang Asensio, Jovic, dan Rodrygo ketika Madrid kalah 2-3 dari Shakhtar Donetsk di Liga Champions. Zidane membiarkan Benzema duduk di bangku cadangan.

Menarik dinanti apakah Zidane akan kembali mencoba formasi serangan yang berbeda ketika melawan Barcelona, Sabtu (24/10) malam WIB. Sejauh ini, Vinicius memimpin daftar pencetak gol terbanyak Madrid dengan tiga gol. Disusul Sergio Ramos, Benzema, Fede Valverde, dan Luka Modric masing-masing satu gol.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler