Temu Penyintas Kanker Payudara Digelar Secara Virtual
Tema yang diangkat berkaitan dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) pada tahun ini menyelenggarakan Temu Penyintas Kanker Payudara se-Indonesia IV, yang berlangsung secara virtual, Sabtu (24/10). Walaupun secara virtual, animo para penyintas kanker payudara yang hadir cukup banyak dengan kurang lebih 500 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia.
Tema yang diangkat berkaitan dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini, yaitu Tetap Optimistis dalam Adaptasi Kebiaaan Baru pada Masa Pandemi Covid-19. Kamu Bisa, Kita Bisa!. Acara ini diselenggarakan pada Oktober untuk memperingati bulan peduli kanker payudara internasional, yang setiap tahun diperingati di seluruh dunia.
"Tema ini dipilih disesuaikan dengan masalah yang sedang melanda di negara kita tercinta dan juga seluruh dunia, yaitu adanya pandemi covid-19. Sesuai dengan anjuran pemerintah, kita harus tetap optimistis menyikapinya dalam adaptasi kebiasaan baru." ujar pendiri sekaligus Ketua YKPI Linda Agum Gumelar, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/10).
Linda berharap, dilakukannya kegiatan ini secara virtual semoga tidak mengurangi semangat para penyintas kanker payudara se-Indonesia yang sudah lama tidak saling menyapa. Menurut dia, acara ini menjadi ajang untuk saling melepas rindu.
Istri dari Agum Gumelar ini menambahkan, kepedulian masyarakat dan dukungan kepada para penyintas kanker payudara dapat menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut.
Menurutnya jika kanker payudara ditemukan dalam stadium awal maka kemungkinan untuk bisa mencapai harapan hidup yang lebih lama adalah sekitar 98 persen. Tak sedikit penyintas yang menyesal karena tidak melakukan deteksi dini dan mendapatkan kanker sudah menyerang bagian tubuh.
Lebih lanjut Linda menjelaskan bahwa selama pandemi covid-19, YKPI tetap melaksanakan berbagai kegiatan secara virtual. Dari Juni sampai Oktober, YKPI telah menggelar 10 seri webinar tentang masalah kanker payudara, 6 kali sosialisasi deteksi dini kanker payudara untuk wilayah Indonesia Timur, Indonesia Tengah, Jawa Tengah dan DIY, dan sekali sosialisasi deteksi dini kanker payudara untuk mahasiswa dan pelajar.