Sidebar

10 Ribu Jamaah Umroh Asing Tiba, Tandai Umroh Tahap Ketiga

Sunday, 01 Nov 2020 06:28 WIB
10 Ribu Jamaah Umroh Asing Tiba, Tandai Umroh Tahap Ketiga. Foto ilustrasi: Calon jamaah haji tiba di Bandara King Abdulaziz untuk naik haji ke Mekah di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (25/7/2020).

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sekitar 10.000 jamaah umrah internasional tiba di Arab Saudi untuk pertama kalinya. Setelah tujuh bulan absen melakukan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi, kini jamaah pertama tahap ketiga dimulainya kembali Umrah siap melakukan ritual.

Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah Saudi, Dr. Amr Al-Maddah, 10.000 jamaah yang datang dari luar negeri harus mendapat izin terlebih dahulu. Saat tiba, jamaah harus mengisolasi diri selama tiga hari sebelum diangkut ke situs Miqat.

Dilansir di Arab News, Ahad (1/11), puluhan ribu jamaah ini dapat tinggal di Kerajaan hingga 10 hari. Tiga hari di antaranya digunakan untuk isolasi.

Sesuai protokol kesehatan yang ditentukan Saudi, 500 kelompok jamaah internasional ditetapkan sepanjang hari, dengan masing-masing mencakup 20 jamaah.  Batas usia maksimal jamaah internasional yakni 50 tahun.

Wakil Menteri Haji menambahkan, negara-negara yang ingin mengirimkan jamaahnya akan terus dievaluasi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi serta Kementerian Kesehatan.

Tindakan ini merupakan bagian dari standar dan protokol yang disetujui pemerintah. Adapun visa peziarah yang datang dari negara yang mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19 akan ditangguhkan sementara, sampai pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan dimulainya tahap ketiga umrah, Masjidil Haram akan beroperasi 100 persen. Tahap ini menjadi yang sangat penting bagi perusahaan di sektor umrah.

Al-Maddah menambahkan, jika pada tahap mana pun terdapat kekhawatiran atau bahaya bagi jamaah, kementerian akan segera mengevaluasi situasi dan memutuskan kembali ke tahap sebelumnya serta menurunkan kapasitas.

Saat ini, Saudia merupakan satu-satunya maskapai penerbangan bersertifikat yang diizinkan mengangkut peziarah ke dan dari Kerajaan. Peziarah yang datang dari negara tempat maskapai tidak beroperasi harus mengatur perjalanan melalui pihak ketiga, yang dipertanggungjawabkan oleh Kerajaan.

Saat melaksanakan umrah, peziarah harus memiliki panduan kesehatan yang disediakan oleh perusahaan Umrah. Panduan ini berfungsi memantau setiap kelompok selama kunjungan mereka.

Peziarah juga harus memiliki asuransi kesehatan penuh yang mencakup perawatan darurat jika terinfeksi dan kemungkinan tes PCR. 

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya