Militer AS Latihan Gabungan Persiapan Hadapi Serangan Nuklir
Latihan militer AS melibatkan lebih dari 150 pasukan dari seluruh dunia
REPUBLIKA.CO.ID, NEBRASKA -- Komando Strategi Amerika Serikat (AS) menyelesaikan latihan gabungan Global Thunder 21. Latihan itu menguji dengan ketat dan realistis keamanan, efektivitas, dan kesiapan pertahanan strategis AS.
Global Thunder yang dimulai dari 20 hingga 28 Oktober lalu adalah latihan komando dan kendali yang melibatkan lebih dari 150 pasukan dari seluruh dunia. Latihan itu fokus pada latihan gabungan yang realistis dan kesiapan menghadapi serangan nuklir.
"Kami kembali ke tengah persaingan kekuatan besar, dalam kompetisi ini sangat penting bagi kami menguji kesiapan dalam menghadapi ketidakpastian," kata Kepala Komando Strategi AS Admiral Charles Richard, seperti dikutip situs resmi Komando Strategi AS, Stratcom, Ahad (1/11).
"Kemampuan kami dalam bekerja sama dengan sekutu dan mitra untuk menggelar operasi menunjukkan komitmen kami pada keamanan dan stabilitas global," tambah Richard.
Dalam latihan Global Thunder 21 ini Komando Strategi AS menugaskan personel dan unit-unit mereka untuk latihan bersama negara sekutu dan organisasi mitra untuk memperkuat integrasi dan interoperabilitas dalam menghadapi besarnya tantangan di abad ke-21. Global Thunder 21 direncanakan sejak satu tahun yang lalu. Skenario dalam latihan tersebut dirancang untuk memberikan kesempatan latihan komponen Komando Strategi dari seluruh dunia menghadapi tantangan yang perlu mereka cegah dan bila perlu mengalahkan serangan strategis terhadap AS dan sekutu serta mitranya.
"Bravo Zulu untuk semua yang terlibat dalam pengembangan dan eksekusi latihan tahun," kata Richard.
"Kini kepercayaan saya lebih besar dari pada sebelumnya, pada perempuan dan laki-laki yang berjaga selama 24 jam setiap hari, tujuh hari sepekan di seluruh dunia, memiliki kemampuan kredibel untuk menopang semua operasi gabungan lainnya," tambah Richard.
Komando Strategis AS memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab atas keamanan seluruh dunia selama 24 jam satu minggu. Tugas fungsi mereka antara lain menggelar operasi pertahanan strategis, operasi nuklir, operasi elektronik spektrum gabungan, serangan global, pertahanan rudal, serta analisa dan penargetan.