Bonus Demografi Indonesia Bisa Lahirkan Banyak Startup
Dominasi penduduk usia muda jadi bonus demografi Indonesia untuk lahirkan startup.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan, bonus demografi harus dimanfaatkan untuk melahirkan lebih banyak startup atau technopreneur. Penduduk berusia muda merupakan bonus demografi yang menjadi kesempatan terbaik.
"Dengan penduduk usia muda saat ini dan bonus demografi inilah kesempatan terbaik Indonesia untuk melahirkan startup yang lebih banyak dan melahirkan perusahaan berbasis teknologi atau technopreneur yang kita harapkan akan mewarnai negeri ini ketika berupaya menjadi negara maju di tahun 2045 atau 100 tahun kemerdekaan kita," kata Menristek Bambang dalam diskusi virtual 'Muda Berinovasi: Start Your Startup Now' di Jakarta, Selasa (3/11) malam.
Bambang menuturkan, keberadaan startup dan bonus demografi menjadi suatu bonus bagi Indonesia jika dikelola dan dioptimalkan dengan baik. Indonesia sudah mulai menikmati bonus demografi sejak 2010 dan akan berakhir pada 2045.
"Kalau kita tidak benar-benar mengelola bonus demografi dengan baik, bonus demografi dengan gampang berubah menjadi beban demografi," tuturnya.
Agar beban demografi itu tidak terjadi, bonus demografi harus diarahkan untuk melahirkan lebih banyak startup atau pengusaha atau usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berkualitas. Dengan demikian bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar.
"Dengan lapangan pekerjaan lebih besar, apalagi kalangan muda sudah lebih familiar dengan revolusi industri 4.0 dengan teknologi digital, kita harapkan tingkat pengangguran terbuka nantinya akan terus turun, kita harapkan seperti layaknya negara maju. Saat ini tingkat pengangguran itu harusnya relatif lebih kecil," ujar Bambang.