Bioskop di Kupang Kembali Beroperasi, Penonton Masih Sepi

Pembukaan bioskop Cinepolis di Kupang telah mendapat persetujuan pemkot setempat.

Antara/Kornelis Kaha
Petugas membersihkan kursi setelah pengunjung menyaksikan pemutaran film di salah satu biskop di Kota Kupang, NTT,Rabu (4/11/2020). Manajemen Cinepolis di Kupang kembali mengoperasikan bioskopnya setelah adanya izin pengoperasian bioskop oleh pemerintah Kota Kupang dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat .
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Usaha bioskop di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali beroperasi. Pembukaan bioskop dilakukan setelah kurang lebih enam bulan ditutup akibat pandemi Covid-19.

Brand and Marketing Lead Cinepolis Indonesia Indriana Listia Rahmawati mengatakan dibukanya kembali bioskop Cinepolis di salah satu pusat perbelanjaan itu sudah disetujui oleh pemerintah Kota Kupang. "Kami sudah diberikan surat rekomendasi oleh Pemkot Kupang dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Kupang untuk kembali mengoperasikan bioskop Cinepolis," ujarnya.

Dia menyebut, pembukaan kembali bioskop Cinepolis di Kota Kupang itu memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Wanita yang biasa disapa Indri itu juga mengatakan bahwa sesuai peraturan pemerintah, kapasitas di dalam studio pun dibatasi menjadi hanya 50 persen saja.

Pihak Cinepolis Cinemas berharap dapat memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya dan menghargai keputusan dari pemerintah. "Kami sangat menghargai keputusan pemerintah yang akhirnya mengizinkan bioskop beroperasi kembali di kota-kota selain Jakarta," ujarnya.

Dia mengatakan Cinepolis Cinemas telah menerapkan 71 protokol pelayanan yang bertujuan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Misalnya, melakukan pemeriksaan suhu badan, membatasi usia pengunjung, mewajibkan penonton menggunakan masker, menyediakan layanan penjualan tiket melalui daring, menetapkan jarak aman, dan mengosongkan sebagian kursi di dalam studio.

Pada hari pertama kembali dibukanya bioskop di Kupang, tak banyak pengunjung yang datang. Suasana di setiap lorong juga sepi. Pengunjung yang datang juga dilakukan pengukuran suhu tubuh, selain itu dilakukan pengisian dokumen yang dilakukan secara barcode. Di setiap kursi studio juga sudah dipasangkan pembatas.

"Khusus untuk pengisian data itu dilakukan untuk melakukan tracking pengunjung yang datang," ujar Indri.


                           

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler