Donald Trump Masih Bisa Menang Pilpres AS
Keunggulan suara elektoral di empat negara bagian lagi bisa memenangkan Donald Trump
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perhitungan sementara suara elektoral pemilihan presiden (Pilpres) AS menempatkan Joe Biden lebih unggul dibandingkan pesaing pejawat, Donald Trump. Akan tetapi, keunggulan Joe Biden tersebut belum berarti Donald Trump kehilangan hapan menang Pilpres AS.
Hingga Kamis (5/11) pukul 11.00 kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden masih unggul dengan 264 suara elektoral, sementara Donald Trump hanya 214 suara. Biden memang memenangkan negara bagian menentukan yakni Wisconsin dan Michigan.
Kantor berita Associated Press juga melaporkan Biden menang di Arizona sehingga ia mendapat 11 suara elektoral. Untuk menang Biden hanya perlu memenangkan satu negara bagian lain kecuali Alaska demi mendapatkan enam suara elektoral.
Associated Press melaporkan Biden unggul di Nevada, tertinggal di Pennsylvania, Georgia dan North Carolina. Biden memang meraih 16 suara elektoral usai memenangkan Michigan. Tetapi tidak berarti Trump sudah tidak ada harapan.
Pengusaha real-estate itu dapat mengejarnya bila ia memenangkan North Carolina, Georgia, Pennsylvania, dan Nevada. Seperti yang sudah disebutkan Trump unggul di tiga negara bagian itu kecuali Nevada.
Bila Biden meraih kemenangan di Nevada maka mantan wakil presiden itu mendapatkan 270 suara elektoral sesuai dengan suara minimal untuk memenangkan pemilu. Sementara bila Trump memenangkan North Carolina, Georgia, dan Pennsylvania ia hanya memiliki 265 suara.
The Boston Globe melaporkan meskipun Biden memenangkan pemilu, tetapi tim kampanye Trump sudah meminta suara di Wisconsin dihitung ulang. Mereka juga mengajukan gugatan di Michigan, Pennsylvania, Nevada, dan Georgia. Sehingga hasil pasti pemilu AS masih belum dapat diketahui dalam waktu dekat.
Pemilu AS tidak menghitung suara pemilih atau popular vote. Pemenang pemilu di AS ditentukan suara elektoral atau electoral college, sistem demokrasi yang sudah berusia 300 tahun.
Pemenang pemilu adalah kandidat yang mendapatkan suara elektoral terbanyak atau di atas 270 dari 538 suara elektoral. Suara elektoral ditentukan oleh jumlah perwakilan di Kongres berdasarkan populasi negara bagian.
Seperti jumlah suara elektoral Texas berbeda dengan jumlah suara elektoral Vermont. Texas memiliki 36 anggota House of Representative di Kongres sementara Vermont hanya satu. Jumlah Representative disesuaikan dengan jumlah populasi.
Di electoral college, negara bagian mendapatkan suara sesuai dengan jumlah Representative mereka di Kongres ditambah dua Senator karena setiap negara bagian diwakili dua Senator. Jadi, Texas memiliki 38 suara elektoral sementara Vermont 3.
Pada tahun 2016 lalu, Trump berhasil mengalahkan Hillary Clinton karena ia memenangkan suara elektoral. Kali ini Trump dapat melanjutkan periode kedua bila memenangkan empat negara bagian yang masih melakukan penghitungan suara.