Kelompok Rentan akan Segera Dievakuasi dari Lereng Merapi

BPBD DIY menyebut kelompok rentan akan dievakuasi lebih dahulu dari lereng Merapi.

Wihdan Hidayat / Republika
Gunung Merapi terlihat dari Pos Pengamatan Gunungapi Merapi Babadan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/11). Petugas pos lebih intensif mantau aktivitas gunung sejak naiknya status Gunung Merapi menjadi Siaga pada Kamis (6/11).
Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan kelompok rentan di kawasan lereng Gunung Merapi, khususnya di Dusun Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman akan segera dievakuasi ke barak pengungsian setelah status gunung naik menjadi siaga.

"Kalau tidak Minggu ya Senin, kalau sudah siap nanti mulai dilakukan evakuasi," kata Biwara di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (6/11).

Biwara mengatakan kelompok rentan yang dievakuasi lebih dahulu meliputi anak-anak, difabel, lanjut usia, serta ibu hamil.

Menurut Biwara, barak pengungsian telah disiapkan Pemkab Sleman di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan dan satu lagi di Daerah Gayam.

Kelompok rentan, kata dia, diprioritaskan untuk menempati barak di barak pengungsian Glagaharjo yang dalam kondisi normal mampu menampung sekitar 300 orang. "Tetapi karena Covid-19, cuma (bisa ditempati) setengah dari normal," katanya.

Ia menjelaskan, di Glagaharjo juga disiapkan lokasi pengungsian untuk hewan ternak yang telah dilengkapi dengan terpal-terpal untuk peneduh.

Biwara menyebutkan total penduduk di Kalitengah Lor kurang lebih berjumlah 500 warga. Keseluruhan dari mereka baru akan dievakuasi tanpa terkecuali ketika status Gunung Merapi kembali dinaikkan menjadi awas.

"Kalau totalnya sekitar 500-an yang akan dievakuasi turun. Kemudian akan disiapkan logistiknya dan dapur umum," kata dia.

Untuk mencegah penularan Covid, menurut Biwara, pihaknya juga tengah menyiapkan untuk pelaksanaan rapid test bagi para pengungsi. "Itu menjadi bagian yang kita siapkan untuk mencegah penularan," kata dia.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler