PAN Anggap Partai Masyumi Bukan Ancaman
Banyak partai baru yang dibuat, tapi banyak juga yang hilang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menganggap Partai Masyumi bukanlah sebagai ancaman. Menurutnya, kemunculan partai baru selalu ada di tiap periodesasi kepemimpinan di Indonesia.
"Dari dulu kan kalau mau dilihat, parpol datang juga banyak, periode lalu juga banyak, kami tidak merasa jadi ancaman," kata Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/11).
Ia menjelaskan, perolehan suara PAN selama ini berada di kisaran angka 6,5-7 persen. Bahkan, PAN menargetkan bisa meraih 10 persen suara.
Ia menyampaikan Indonesia sebagai negara demokrasi dimungkinkan untuk multi partai. Namun, menurutnya, dalam membuat partai politik baru tidaklah mudah. Banyak partai baru yang dibuat, tapi banyak juga yang hilang.
"Tetapi jika memang ada harapan parpol ini akan bangkit, kita tidak mungkin menolak. Kita harus beri ruang sehingga parpol ini bisa ikut kontestasi," ujar anggota Komisi IX DPR tersebut.
Deklarasi Partai Masyumi juga dihadiri Amien Rais. Menanggapi itu, Saleh menilai kedatangan Amien hanya untuk memberikan sambutan.
"Hadir ya saya dengar hanya memberikan sambutan, tidak masalah, boleh-boleh saja, sah-sah saja," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan, mengajak Amien Rais untuk bergabung sebagai Majelis Syuro Partai Masyumi. Cholil menyatakan akan meminta kepada Amien secara terbuka terkait hal tersebut.
"Akan kita minta secara terang-terangan dan terbuka, marilah Partai Ummat yang beliau dirikan supaya bergabung sepenuhnya dengan Partai Masyumi entah caranya bagaimana, negosiasinya gimana, win win solution bagaimana. Banyak cara yang bisa kita lakukan," tutur Cholil.