Trump Pecat Menteri Pertahanan Mark Esper

Trump tidak sejalan dengan Menhan Mark Esper karena berbagai masalah.

AP Photo/Rick Rycroft
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper, 4 Agustus 2019. Presiden Donald Trump memberhentikan Mark Esper dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan pada Senin (9/11/2020).
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan telah memberhentikan Menteri Pertahanan, Mark Esper, Senin (9/11). Pemecatan ini adalah buntut panjang dari perselisihan kedua pihak, terutama masalah demonstrasi yang terjadi di beberapa wilayah AS.

Baca Juga


Trump mengatakan di Twitter bahwa direktur National Counterterrorism Center, Christopher Miller, mengambil alih sebagai menteri pertahanan baru sesegera mungkin. "Mark Esper telah diberhentikan," kata Trump.

Trump tidak sejalan dengan Esper karena berbagai masalah dan sangat marah oleh penentangannya terhadap ancaman Trump. Sebelumnya, Trump membuat pernyataan akan menggunakan pasukan militer aktif untuk menekan protes jalanan atas ketidakadilan rasial setelah polisi membunuh George Floyd di Minneapolis.

Seorang pejabat pertahanan AS, mengatakan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, menelepon Esper untuk memperingatkannya bahwa Trump akan memecatnya melalui Twitter. Saat Trump segera memecat tanpa basa-basi, Miller tiba di gedung Pentagon hanya satu jam atau lebih setelah pengumuman, sebelum Pentagon sendiri bahkan mengeluarkan pernyataan yang mengakui pemecatan Esper.

Sumber mengatakan, Esper telah lama mempersiapkan pengunduran dirinya atau pemecatannya setelah pemilihan pekan lalu, terutama jika Trump akan memenangkan masa jabatan kedua. Fakta bahwa dia memecat Esper bahkan setelah kalah dalam pemilihan.

Trump memiliki hubungan yang tidak baik dengan Pentagon. Esper dan petinggi telah berulang kali berusaha tidak dipandang sebagai instrumen politik pemerintahan Trump.

Pendahulu Esper, Jim Mattis, berhenti pada 2018 karena perbedaan kebijakan dengan Trump, termasuk tentang Suriah. Mattis pada Juni mengkritik Trump sebagai presiden pertama dalam hidupnya yang tidak berusaha mempersatukan rakyat Amerika. "Bahkan tidak berpura-pura mencoba. Sebaliknya dia mencoba memecah belah kita," ujarnya.

"Pemecatan mendadak Menteri Esper adalah bukti yang mengganggu bahwa Presiden Trump bermaksud menggunakan hari-hari terakhirnya di kantor untuk menabur kekacauan di Demokrasi Amerika kita dan di seluruh dunia," kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler