Maskapai Norwegian Air Terancam Hadapi Krisis Keuangan
Pemerintah Norwegia menolak permintaan paket penyelamatan untuk Norwegian Air.
REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Maskapai Norwegian Air Shuttle terancam menghadapi krisis penerbangan global. Hal tersebut diprediksi setelah pemerintah Norwegia menolak permintaan paket penyelamatan multi miliar kedua.
Pemerintah Norwegia menyatakan dana talangan baru tidak akan menjadi penggunaan yang baik dari dana publik. Hal tersebut membuat maskapai Norwegian Air Shuttle masih dalam kondisi membutuhkan bantuan untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19 yangs udah berbulan-bulan.
“Ibaratnya maskapai penerbangan harus membalikkan setiap ‘batu’ dalam mencari cara untuk bertahan lebih lama dari penurunan ini,” kaya Chief Executive Officer Norwegian Air Shuttle Jacob Schram dikutip dari Bloomberg, Senin (9/11).
Norwegian Air Shuttle merupakan salah satu dari banyak maskapai penerbangan global yang menghadapi masa depan yang tidak pasti tanpa dukungan tambahan. Khususnya tanpa dukungan baik dari pemerintah maupun pemegang saham.
Analis DNB ASA Ole Martin Westgaard mengatakan, risiko kebangkrutan Norwegian Air Shuttle telah meningkat secara signifikan menyusul keputusan pemerintah untuk menahan bantuan lebih lanjut. “Kami melihat kemungkinan kecil perusahaan dapat menarik pendanaan eksternal di mana sebagian besar maskapai penerbangan bergantung pada dukungan pemerintah yang signifikan untuk bertahan hidup,” jelas Westgaard.
Norwegian Air Shuttle bahkan sudah berjuang sebelum pandemi Covid-19. Maskapai berbiaya hemat tersebut terpaksa menghentikan hampir seluruh armadanya dan memberlakukan cuti atau memecat delapan ribu karyawan yang mewakili hampir 80 persen dari angkatan kerjanya.