BPIP: Penanaman Nilai Pancasila Harus Dilakukan Sejak Dini
Penanaman dilakukan dengan pendekatan yang mudah difahami dan diaplikasikan anak
REPUBLIKA.CO.ID, SAMBAS--Direktur Pengendalian Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mukhammad Fahrurozi mengatakan strategi dan cara mengaktualisasi nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari menjadi sangat penting. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan sejak usia dini tentu dengan pendekatan yang mudah dipahami dan diaplikasikan oleh anak-anak.
"Pendekatan penanaman nilai-nilai Pancasila harus dilakukan sejak usia dini dengan pendekatan yang mudah dipahami dan dicerna antara lain contoh melalui dongeng anak yang berisikan nilai-nilai kebajikan dan kepahlawanan, cerita pendek , permainan tradisional, film-film pendek mempromosikan kearifan lokal, pembuatan karakter melalui film animasi," kata Fahrurozi dalam Sosialisasi Penguatan Nilai-nilai Mutiara Pancasila di Kawasan Perbatasan bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Kamis (12/11).
Fahrurozi juga menyatakan bahwa pendekatan lain yang bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pancasila dengan mempelajari dan menghargai nilai-nilai kepahlawanan nasional kepada anak anak.
“Berkaca dari video viral dan uji pengenalan terhadap pahlawan nasional dan tokoh nasional banyak yang tidak mengenal, sementara para youtuber dan selebgram anak-anak kita lebih mengenalnya. Hal ini menjadi miris bagi kita semua,” ujar Fahrurozi.
Hal tersebut, selain untuk bisa menumbuhkan nilai pancasila bisa juga menumbuhkan rasa nasionalisme pada anak anak dengan mengetahui Pahlawan Nasional dan tentu dapat melakukan secara tidak langsung mengaktualisasikan nilai Pancasila melalui keteladanan tokoh melalui Tindakan yang dilakukan. "Terpenting saat ini adalah aktualisasi nilai pancasila yang dikedepankan dalam kehidupan sehari hari, agar bermanfaat bagi individu, keluarga, tetangga sekitar dan manfaat bagi negaranya.” ujarnya.
Selain itu, Fahrurozi juga menuturkan kalau menggali kebutuhan masyarakat terutama anak anak bisa melibatkan kearifan lokal contohnya seperti permainan tradisional yang dipunyai Indonesia."Kita harus memahami dan menggali apa yang dibutuhkan masyarakat terutama anak anak dan melibatkan kearifan lokal dan budaya supaya mudah dipahami," tuturnya.
Menutup pernyataanya, Fahrurozi menyebut cara membumikan pancasila adalah prioritas bagi generasi muda/penerus bangsa. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden untuk menyasar generasi muda sekitar 129 juta dari penduduk Indonesia. Tentu melalui program keguatan yang menjadi minat/ interes bagi generasi muda seperti pembuatan film, kuliner, olahraga.
Untuk itu, ujar Fahrurozi saat ini BPIP sangat memperhatikan minat dan kebutuhan generasi milenial dengan melakukan kolaborasi kegiatan yang meluas dengan kelompok-kelompok dan komunitas anak muda yang ada di masyarakat sebagai bagian pasukan pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila yang memiliki keanggotaan yang meluas di seluruh wilayah Indonesia seperti PPI, IPPNU, IPNU, IPM dan KB-PP Polri. "Di era digitalisasi ini dan dalam masa pandemi Covid 19, kita bisa melakukan pendekatan dengan komunitas melalui pembuatan konten-konten positif untuk mengajak masyarakat berfikir kreatif dan membangun kebersamaan serta toleransi tanpa menyebarkan ujaran kebencian,” tuturnya.