Di Dekat HRS, UAS Singgung Soal SBY Jenderal yang Ganteng

UAS menyinggung soal SBY jenderal yang ganteng di dekat HRS.

Foto: Tangkapan layar akun twitter @UAS_Abdu
Di Dekat HRS, UAS Singgung Soal SBY Jenderal yang Ganteng. Foto: Pertemuan UAS dan Habib Rizieq di Megamendung, Sabtu (14/11).
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama asal Pekanbaru, Riau, Ustadz Abdul Somad (UAS) Datuk Ulama Seri Setia Negara menemui Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) di Pesantren Alam dan Agrokultural Markaz Syariah di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/11). Pada kesempatan itu, UAS mendapatkan kesempatan untuk berbicara di dekat HRS dan para pengikut dan simpatisannya.

Dikutip dari video sambutan UAS yang direkam dan diposting di akun youtube TAMANSURGA.NET, Sabtu (14/11), salah satu yang dibahas UAS adalah soal kecintaannya pada zuriat (keturunan) Nabi Muhammad. Di mana, HRS adalah salah satu keturunan Nabi Muhamamd.

"Andai aku dihadapkan menghadap Allah tahajudku tak sebanyak Imam Ahmad bin Hanbal yang sholat 300 rakaat sehari semalam. Jika dihadapkan pada Rasulullah SAW, maka jihadku tak sebanyak Khalid bin Walid yang setiap jengkal tubuhnya tak lepas dari tebasan pedang, jika aku dihadapkan pada Nabi Muhammad maka amalku tak sebanyak Abdurrahman bin Auf. Lalu apa bekalmu? Ceramahmu mungkin habis karena riya karena pandangamu silau dengan subscriber, followers. Tapi, satu yang kujadikan bekal adalah aku pernah mencintaimu keturunanmu, mencintai zuriyatmu," kata UAS sambil terisak menangis saat mengucap kata mencintamu keturunanmu itu.

Abdul Somad kemudian berpesan kepada orang-orang agar tidak menyakiti keturunan Nabi Muhamamd. "Wahai para pembuat dosa, wahai para pezina, peminum khamar, yang belum bertaubat, kalau belum bertaubat belum bisa berbuat baik, paling tidak jangan kalian sakiti zuriyat Rasulullah. Jangan kalian  keluarkan kata-kata fitnah. Bagaimana kalian akan menghadap Rasulullah? kata UAS.

UAS juga berpesan kepada para pemimpin yang hari ini dititipkan amanah kekuasaan. Di mana, beberapa hari ini masyarakat banyak melihat apa yang dialami oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

"Kurang hebat apa Trump, kaya raya, berkuasa. Tapi ketika kekuasaaan itu diambil Joe Biden, kita pun malu melihat video ejekan-ejekan (terhadap Trump) itu. Kalau hari ini kau punya kekuasaaan, sampai masanya kau akan mengalami yang dialami Trump, jabatan diambil Allah," kata UAS.

UAS kemudian bercerita soal Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di mana, beberapa tahun yang lalu dia melihat video baliho SBY disobek. Padahal kata UAS, SBY adalah seorang jenderal, ganteng, dan punya partai. Tetapi, ketika kekuasaan tidak lagi ada di tangannya, maka dia mendapatkan fitnah, bully, dan balihonya disobek.

"Bagaimana agaknya jika tiga hal itu tak ada di diri kita. Tidak jenderal, tidak ganteng, dan tidak punya partai?" kata UAS.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler