Pemerintah Diminta Pantau Jamaah Umroh yang Diisolasi
IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia diminta memberikan perhatian kepada 13 jamaah yang positif Covid-19 dan kini masih diisolasi di Saudi. Ada tiga kelompok terbang (kloter) jamaah umrah asal Indonesia yang melaksanakan ibadah umrah pada fase tiga pembukaan umroh di masa pandemi Covid-19.
"Kami berharap agar Pemerintah Indonesia baik dari Kementerian Agama maupun Kedutaan Besar RI di Arab Saudi memberikan atensi kepada jamaah umrah yang masih tertahan di Arab Saudi karena positif Covid - 19," kata Ketua Umum Amphuri H Muhammad Fauzan Kamil, saat dihubungi, Adhad (15/11).
Muhamad Fauzan yang merupakan ketua umum Amphuri hasil Munaslub Banten, memastikan dari pihak Amphuri sendiri akan terus melakukan komunikasi kepada pihak Muassasah di Arab Saudi yang memproses keberangkatan jamaah. Sebagian besar jamaah yang berangkat pada gelombang pertama banyak difasilitasi oleh salah satu muassasah umrah di Arab Saudi.
Di mana kata, jamaah hanya membayar tiket penerbangan dan test PCR nya saja adapun fasilitas akomodasi hotel transportasi dan lain lain disiapkan oleh muassasah di Arab Saudi.
"Kami akan terus berkomunikasi dengan pihak muassasah umroh di Arab Saudi untuk evaluasi dan perbaikan perbaikan prosedur keberangkatan agar ke depan lebih baik dalam melayani para Tamu Tamu Allah SWT," katanya.
Muhammad Fauzan Kamil menyampaikan bahwa sampai ada tiga kloter gelombang keberangkatan jamaah umrah dari tanah air ke arab saudi. Pertama tanggal 1 november 2020 sebanyak 224 jamaah, kemudian 3 november 2020 sejumlah 89 jamaah, dan terakhir tanggal 8 november sebanyak 46 jamaah.
Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Direktorat Haji Umrah Noer Alya Fitra mengatakan, bahwa 13 jamaah umrah yang positif belum pulang ke Indonesia. Ia belum mengetahui kapan 13 jamaah itu akan kembali ke Indonesia.
"Belum," singkat Alya saat dihubungi.