Indramayu Sambut Kawasan Rebana Metropolitan Jabar

Kabupaten Indramayu juga tengah menyiapkan KPI seluas 20 ribu Ha.

Dok Diskominfo Indramayu
Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono. Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang masuk dalam kawasan Rebana Metropolitan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang masuk dalam kawasan Rebana Metropolitan. Daerah itupun telah menyiapkan kawasan peruntukan industri (KPI).

Baca Juga


Rebana Metropolitan merupakan konsep kawasan industri dan perkotaan baru yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain Kabupaten Indramayu, wilayah lainnya yang masuk ke dalam konsep Rebana Metropolitan tersebut adalah Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Kuningan, dan Kota Cirebon.

Pjs Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, Kabupaten Indramayu sangat layak masuk dalam kawasan Metropolitan Rebana. "Posisi Kabupaten Indramayu sangat strategis. Jarak dengan ibu kota negara hanya 200 kilometer dan jarak dengan ibu kota provinsi 180 kilometer," kata Bambang, Senin (16/11).

Bambang mengatakan, sebagai penunjang, saat ini Kabupaten Indramayu juga tengah menyiapkan kawasan peruntukan industri (KPI) seluas 20 ribu hektare. KPI itu tersebar di sepuluh kecamatan.

Adapun sepuluh kecamatan itu, yakni Kecamatan Balongan 1.438 hektare, Kecamatan Krangkeng 3.507 hektare,  Kecamatan Losarang 4.523 hektare, Kecamatan Kandanghaur 2.025 hektare, Kecamatan Patrol 1.385 hektare, Kecamatan Sukra 2.814 hektare, Kecamatan Juntinyuat 643,1 hektare, Kecamatan Tukdana 664,7 hektare, Kecamatan Terisi 1.379 hektare, serta Kecamatan Gantar 1.574 hektare.

Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Kabupaten Indramayu telah melakukan Studi Kelayakan Pembangunan Kawasan Industri Losarang Indramayu. "Kawasan itu dinyatakan layak untuk dibangun dengan luas lahan 309 hektare," ucap Bambang.

Sementara itu, dalam siaran pers yang disampaikan Diskominfo Kabupaten Indramayu, disebutkan, Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memproyeksikan kawasan Rebana Metropolitan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jabar di masa depan.

Yaitu, melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan. Nantinya, masing-masing kawasan tersebut harus memiliki fungsi bekerja, tinggal, dan bermain.

"Lewat Rebana Metropolitan, pada 2030 Pemda Provinsi Jabar berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen, pertumbuhan nilai investasi hingga 17 persen, dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru," kata Ridwan Kamil.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler