Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Perluas Penyerapan Pasar UMKM

Kemenkop UKM melakukan langkah seperti digitalisasi UMKM dan restrukturisasi kredit.

Andi Nur Aminah/Republika
Suasana pengambilan foto produk UMKM. Pemerintah berupaya membangkitkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Hal ini mengingat Indonesia memiliki 63 juta usaha mikro, 783 ribu usaha kecil, 60 ribuan usaha menengah dan lima ribu usaha besar.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya membangkitkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Hal ini mengingat Indonesia memiliki 63 juta usaha mikro, 783 ribu usaha kecil, 60 ribuan usaha menengah dan lima ribu usaha besar.


Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya mengatakan dampak Covid-19 terhadap UMKM di antaranya, penjualan menurun dan bahan baku terganggu serta koperasi pun hampir sama situasinya.

“Sektor yang paling terdampak memang pada penyediaan akomodasi, makan dan minum, pedagang besar, eceran dan industri pengolahan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (17/11).

Menurutnya saat ini Kementerian Koperasi dan UKM pun telah melakukan langkah-langkah guna membangkitkan sektor UMKM di antaranya, bantuan sosial, relaksasi dan restrukturisasi kredit, insentif pajak, digitalisasi UMKM, pembiayaan modal kerja, aktivasi dan perluasan penyerapan pasar dan konsolidasi brand.

"Untuk menjaga perekonomian di tengah pandemi, Kementerian Koperasi dan UKM sudah menyediakan langkah-langkah di antaranya bagi UMKM yang sudah bangkrut itu harus dibantu dengan bantuan langsung tunai," ucapnya.

Sedangkan UMKM atau koperasi yang masih beroperasi akan direstrukturisasi mulai dari kreditnya, pinjaman, masa pembayaranya, serta diberikan subsidi bunga. Selain itu, disediakan juga bantuan yang diutamakan bagi sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. 

“Sektor tersebut yang menjadi tulang punggung ini pada kuartal II dan III mampu tumbuh positif,” ucapnya.

Kemudian menurutnya bantuan bertahap untuk usaha bidang kesehatan misalnya, refleksi, salon dan lainnya. "Kita siapkan langkah-langkah itu. Kita juga menyiapkan keberlanjutan, salah satunya bagaimana kita branding UMKM ke depan," jelas dia.

Ke depan pihaknya pun terus mendorong UMKM dapat mengoptimalkan teknologi digital agar dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital. Sebab, saat ini hanya sekitar 14 persen UMKM di Indonesia yang terhubung dengan platform digital. 

"Jadi sekitar delapan jutaan UMKM yang terhubung ke dunia digital ini yang harus kita tingkatkan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler