Usai Australia, Indonesia Utang Lagi ke Jerman

Kedubes Jerman di Jakarta mengunggah foto penandatanganan pinjaman Rp 9,1 triliun.

Dok Kemenkeu
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Luky Alfirman dilantik Menkeu Sri Mulyani.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mendapatkan tambahan utang baru dari pemerintah Jerman. Sebelumnya, Indonesia juga mendapatkan pinjaman utang dari pemerintah Australia sebesar 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,4 triliun.

Kali ini, pemerintah Jerman memberi pinjaman sebesar 550 juta euro atau sekitar Rp 9,1 triliun. Informasi tersebut diunggah di akun Twitter maupun Facebook Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia di Jakarta.


Naskah kerja sama pinjaman dari kedua negara diteken oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Luky Alfirman dan Kepala Bagian Sustainable Economic Development East and South East Asia Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Florian Sekinger.

Adapun penandatanganan pinjaman itu dilakukan secara daring, lantaran pandemi Covid-19. Berikut informasinya:

Di saat #Covid-19 masih menjadi tantangan global, Jerman terus mendukung mitranya seperti Indonesia dalam melawan pandemi. Selain mendukung perluasan rumah sakit pendidikan di Makassar dan Malang, kerja sama pembangunan Jerman berkontribusi terhadap Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) I dan II, yang terdiri atas langkah-langkah penyediaan alat medis, peningkatan ekonomi, dan bantuan terarah untuk kelompok rentan.

Pada Jumat (14/11) lalu, perjanjian pinjaman senilai 550 juta euro (9,1 triliun rupiah) telah ditandatangani secara terpisah di Kantor bank pembangunan Jerman KfW di Frankfurt dan di Kemenkeu, Jakarta, menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler