Manajemen Baru Jiwasraya Jelaskan Alur Penggunaan PNM

Polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi akan dipindahkan ke IFG Life.

Republika/Agung Supriyanto
Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso. Manajemen baru Jiwasraya menjelaskan rencana penggunaan PNM sebesar Rp 22 triliun menjelang pengumuman program restrukturisasi yang dilakukan.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menganggarkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 22 triliun dalam penanganan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Manajemen baru Jiwasraya menyatakan, dana tersebut akan menjadi bagian dalam proses penyelamatan polis Jiwasraya melalui IFG Life.

Baca Juga


Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Jiwasraya R Mahelan Prabantarikso menyampaikan, dalam waktu dekat manajemen baru Jiwasraya bersama pemerintah akan mengumumkan program restrukturisasi. Hal tersebut jadi langkah konkret dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya, menyusul masalah likuiditas yang terjadi sejak beberapa tahun ke belakang.

Demi meminimalisir risiko dan kerugian pemegang polis dan keuangan negara akibat adanya potensi likuidasi terhadap Jiwasraya, pemerintah juga menganggarkan dana yang berasal dari PNM sebesar Rp 22 triliun. "Dana tersebut nantinya akan disalurkan lebih dulu ke Indonesia Financial Group (IFG) yang dulu bernama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI)," kata Mahelan di Jakarta, Rabu (18/11).

Dana sebesar Rp 22 triliun itu akan dipakai IFG untuk mendirikan perusahaan asuransi baru yang bernama IFG Life. Adapun polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi akan dipindahkan ke IFG Life.

Mahelan optimistis dengan adanya upaya transformasi dan pembiayaan ini dapat meyakinkan seluruh pihak terkait pelaksanaan program penyelamatan polis Jiwasraya.

"Semoga upaya transformasi dan pembenahan ini bisa dimaknai seluruh pihak sebagai kerja keras manajemen baru dan pemerintah dalam menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya," kata Mahelan menambahkan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler