Petinju Belanda Ruby 'the Lady Tyson' Mesu Pilih Islam
IHRAM.CO.ID, AMSTERDAM -- Petinju wanita asal Belanda, Ruby Jesiah Mesu, resmi masuk Islam. Petinju itu mengumumkan berita tersebut di akun media sosial resmi miliknya.
Dilansir di AhlulBayt News Agency, Kamis (19/11), Mesu disebut terlahir sebagai seorang non-Muslim. Namun, ajaran Islam ternyata menginspirasinya untuk berpindah agama.
Petinju itu menyebut setelah mempraktikkan Islam selama bertahun-tahun, dia sangat bangga akhirnya resmi masuk Islam. Mesu secara resmi telah mengucap syahadat dan masuk Islam di sebuah masjid di Belanda dengan ditemani beberapa saksi.
Foto dirinya yang mengenakan hijab akhirnya viral di media sosial. Dia menerima banyak apresiasi dan cinta dari komunitas Muslim di seluruh dunia.
Di media daring Global Village Space, Mesu juga dikenal sebagai kick-boxer dan "The Lady Tyson". Pada tahun 2016, ia sempat mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan yang menyebabkan leharnya patah.
Kecelakaan ini pula yang menghentikan karirnya, meski kala itu sedang menanjak di bidang kickboxing dan seni bela diri. Setelah menjalani operasi, para dokter memperbaiki pelat di tujuh vertebra serviksnya. Meski telah menjalani operasi, dia tetap tidak dapat memutar lehernya sepenuhnya.
Jesiah membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk rehabilitasi dan terapi fisik serta mental, dengan tujuan mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Setelah satu setengah tahun, dia kembali ke olahraga kickboxing sambil memulihkan diri dari kecelakaan itu.
Dalam salah satu wawancara sebelumnya dengan Vice, Mesu menegaskan jika olahraga kickboxing adalah keinginan terbesarnya. “Sebelum kecelakaan, saya benar-benar bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Jika semua itu tiba-tiba lenyap, kita bisa kehilangan motivasi. Posisi saya saat itu masih muda dan saya tiba-tiba tidak tahu bagaimana akan melakukan semuanya," kata dia.
Ia juga menyebut selalu menjaga dorongan untuk menjalankan kickboxing, untuk menjadi juara. Meski para dokter kerap menyebut dirinya tak bisa kembali seperti dulu, ia merasa tidak merasa bahagia jika tidak melakukannya.
"Berkelahi memberi saya lebih banyak kepuasan. Setelah satu setengah tahun bekerja keras, saya mendapat persetujuan dari rumah sakit untuk bertarung lagi," lanjutnya.