Hari Seni Islam Internasional Dirayakan di Katara
IHRAM.CO.ID, DOHA -- Yayasan Desa Budaya (Katara) meresmikan pameran Koleksi Seni Islam, Rabu (18/11). Pameran ini memamerkan koleksi pribadi Insinyur Ibrahim Fakhroo dalam rangka Hari Seni Islam Internasional, yang jatuh pada 18 November setiap tahunnya.
Pihak penyelenggara menyebut pameran dilaksanakan dengan memperhatikan langkah-langkah pencegahan yang berlaku di negara tersebut. Hal ini juga telah disetujui oleh otoritas kesehatan yang diwakili oleh Kementerian Kesehatan Masyarakat dan lembaga pendukungnya, untuk memastikan tercapainya keselamatan masyarakat dan mencegah penyebaran Covid- 19.
Dilansir di Gulf Times, Jumat (20/11), Hari Seni Islam Internasional diumumkan pada sesi keempat puluh General Conference of the United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2019. Tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran akan ekspresi seni historis dan kontemporer Islam, serta menyoroti kontribusi seni Islam untuk peradaban.
Dalam sambutannya di sela-sela pameran yang akan berlangsung hingga 26 November tersebut, Direktur Jenderal Katara, Dr. Khaled bin Ibrahim Al Sulaiti, menegaskan yayasan memiliki perhatian besar dalam memperkenalkan peran besar seni Islam. Melalui pameran seni ini, diharapkan dapat merasuk dalam peradaban global.
Karya seni yang ditampilkan disebut telah menghasilkan dialog yang beradab antara budaya yang berbeda, sembari berpegang pada identitas dan kekhususan budayanya. Dr. Al Sulaiti mengatakan seni merupakan salah satu alat komunikasi dan pemulihan hubungan yang penting antar budaya.
Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Qatar untuk Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, Dr. Hamda Hassan Al Sulaiti, memuji peran besar yang dimainkan oleh lembaga-lembaga yang mendukung dan mempromosikan seni Islam sebagai wahana yang mengusung identitas budaya kita di antara budaya negara-negara di dunia.
Lembaga yang dimaksud antara lain; Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia Islam (ICESCO), Katara, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, Pendidikan dan Pendidikan Tinggi, serta Otoritas Museum Qatar.
Selama berabad-abad, seni Islam telah membuktikan jika Islam menghargai seni, selama itu bukan sarana politeisme dan korupsi. Ia juga menekankan seni Islam telah menempati area besar diskusi dan musyawarah intelektual.
Dua hal ini disebut merupakan pengingat sebagai salah satu topik yang hampir tidak dapat dipisahkan bagi siapa pun yang bekerja di bidang seni dan tertarik menjadi pemikir atau pendidik. Hal itu adalah perwujudan dari visi epistemologis Islam dan tengara budaya di dalamnya.
Mengenai isi pameran, Eng Fakhroo mengatakan mereka terbagi dalam empat kelompok, yakni manuskrip, senjata dan belati, keramik dan tekstil.