Camat Tebet Bantah Acara Maulid HRS Jadi Klaster Covid

Dyan menyebut, 50 orang positif Covid-19 hasil tes secara acak terhadap warga Tebet.

GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Kendaraan meriam air (water canon) menyemprotkan cairan disinfektan di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). Polda Metro Jaya menyelenggarakan bakti sosial penyemprotan cairan disinfektan dan tes cepat atau rapid test COVID-19 karena adanya temuan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di kawasan Tebet.
Rep: Febryan. A Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Camat Tebet, Dyan Airlangga, membantah pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebut 50 warganya positif Covid-19 setelah mengikuti kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri Habib Rizieq Shihab (HRS) di Tebet alias klaster Tebet. Dyan menyebut, 50 orang positif itu hasil tes secara acak terhadap warga Tebet, bukan berarti mereka semua mengikuti acara Maulid.

"50 itu memang acak saja dari warga yang tidak enak badan atau dia habis jalan dari mana gitu," kata Dyan saat menghadiri kegiatan rapid tes massal yang digelar Polda Metro Jaya di Gelanggang Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (23/11).

Sebanyak 50 orang positif Covid-19 itu, lanjut dia, ditemukan dari hasil swab test yang dilakukan Puskesmas Tebet sejak Senin (16/11) sampai Kamis (19/11) pekan lalu. Swab test tersebut memang tidak dikhususkan bagi mereka yang sempat menghadir acara Maulid.

"Saya sudah tanya ke Puskemas, memang itu acak saja," kata Dyan menegaskan. Ketika memberikan pernyataan itu, Dyan didampingi langsung Kepala Puskemas Tebet dr. Myrna Kantjananingrat.

Baca Juga


In Picture: Rapid Test Covid-19 di GOR Tebet



Sebelumnya, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Budi Hidayat, mengatakan, hasil pemeriksaan tes PCR oleh Kemenkes terdapat 50 kasus positif Covid-19 di Tebet.

“Kemenkes mengimbau bagi siapa saja yang mengikuti dan siapa pun yang merasa kontak erat dengan orang yang hadir (acara Maulid) agar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari,” kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Ahad (22/11).

Tebet menjadi sorotan dan disebut sejumlah pihak sebagai klaster baru usai Imam Besar FPI, HRS mendatangi acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Majelis Taklim dan Zikir Al-A'faf pimpinan Alhabib Ali bin Abdurahman Assegaf di Tebet, Jaksel, pada Jumat (13/11). Ketika itu, ratusan orang datang sehingga menyebabkan kerumunan. Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria turut hadir dalam acara itu.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengatakan, kegiatan ini digelar sehubungan dengan pernyataan Satuan Tugas Covid-19 bahwa telah muncul klaster penyebaran Tebet. Musababnya adalah kerumunan ratusan orang saat Maulid Nabi yang turut dihadiri HRS di Majelis Taklim dan Zikir Al-A'faf di Tebet pada Jumat (13/11).

"Kita berharap agar kasus-kasus ini tidak menjadi tambah besar, kita lakukan testing. Bagi yang reaktif kita langsung laksanakan swab sehingga bisa dilakukan langkah-langkah treatment dan dirawat di rumah sakit," kata Fadil di usai memantau kegiatan rapid test di Tebet.


Habib Rizieq Shihab - (republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler