Wapres: Merger Bank Syariah Jangan Lupakan Pembiayaan Mikro
Wapres meminta Menteri BUMN agar mengembangkan Bank Wakaf Mikro
KIP Setwapres
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menerima Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi di rumah dinas Wapres, Jakarta, Senin (23/11).
Rep: Fauziah Mursid Red: Gita Amanda
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar nantinya penggabungan (merger) bank Syariah BUMN tidak hanya berfokus pada pembiayaan korporasi besar. Wapres mengatakan, meski tujuan penggabungan tiga bank syariah BUMN memang untuk bisnis korporasi dana besar, namun tidak melupakan pembiayaan mikro syariah.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat menerima Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi di rumah dinas Wapres, Jakarta, Senin (23/11). "Jadi tetap bermain di mikro juga, bahkan Wapres meminta supaya bank wakaf mikro juga dibesarkan, apakah lewat bank merger itu atau bank syariah syariah yang lain bisa dilakukan disitu," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi saat dihubungi terkait pertemuan.
Masduki mengatakan, Wapres dalam arahannya kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar mengembangkan bank wakaf mikro (BWM). Sebab, BWM ini kata Ma'ruf, banyak dibutuhkan oleh masyarakat menengah ke bawah.
Namun, jumlah BWM ini baru ada sekitar 51 titik, yang kebanyakan ada di pesantren. "Nah bagaimana supaya BWM ini besar, Pak wapres meminta kepada Pak EriT hohir supaya mencari bisnis model seperti apa, supaya BWM nti bisa besar," ujarnya
Bahkan, Wapres kata Masduki, mendorong agar dana APBN bisa dimasukkan untuk pengembangan bank wakaf mikro. Namun, Wapres berpesan jika itu dilakukan harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Manajemennya (BWM) harus ditinjau dulu seperti apa, lalu pesantren yang bagaiamana yang akan dikembangkan BWM itu, saya kira harus dilakukan studi-studi untuk kesiapannya supaya betul betul berkembang supaya tdk menjadi dana yg begitu diserahkan ke sebuah pesantren lantas hilang," kata Masduki.
Sementara itu, dalam pertemuan itu, Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut BSM juga melaporkan terkait rencana merger bank Syariah BUMN yang mulai beroperasi pada Februari 2021 mendatang. Masduki menyebut, kendala-kendala yang dihadapi menuju merger mampu diatasi sejauh ini.
"Artinya masih bisa diantisipasi dengan berbagai tahapan meski FFebruari sudah teng, tapi tidak total langsung, karena memang sudah ada tahapan tahapan, dan Pak Erick sudah memerintahkan di bawah koordinasi dlm hal ini Pak Dirut BSM untuk melaksanakan semua secara rinci," katanya.