China akan Terapkan QR Code untuk Perjalanan Internasional

HRW memperingatkan China untuk berhati-hati dengan rencana penerapan QR Code.

Reuters/Jon Woo
Maskapai penerbangan yang berbasis di Shanghai, China Eastern Airlines, lepas pandas dari bandara Taiyuan, Provinsi Shanxi (dok 5 April 2013). Pemerintah China berencana menerapkan sistem QR Code pada penerbangan rute internasional.
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – China saat ini berencana untuk mendorong penerapan sistem QR Code untuk seseorang yang melakukan perjalanan internasional. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan terhadap penanganan Covid-19.

Baca Juga


“Kita perlu lebih menyelaraskan kebijakan dan standar serta membangun jalur cepat untuk memfasilitasi pergerakan manusia yang tertib,” kata Presiden China Xi Jinping dikutip dari BBC, Senin (23/11).

Xi menyatakan rencananya tersebut pada pertemuan daring KTT G20 yang dihadiri para kepala negara dari 20 negara ekonomi terbesar dunia. Dia mengatakan QR Code tersebut dapat digunakan untuk mengenali sertifikat kesehatan berdasarkan hasil tes asam nukleat.

Meskipun begitu, Xi tidak merinci lebih lanjut tentang bagaimana skema penerapan QR Code tersebut diterapkan. Xi juga tidak menyebutkan kapan sistem tersebut akan diterapkan.

QR Code tersebut juga akan digunakan untuk membantu menetapkan status kesehatan para turis yang berada di Cina. “Kami berharap lebih banyak negara yang mengikuti mekanisme ini,” tutur Xi.

Hanya saja, para pendukung hak asasi manusia memperingatkan bahwa QR Code tersebut dapat digunakan untuk pemantauan dan pengecualian politik yang lebih luas. Selain itu, Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW) Kenneth Roth memperingatkan untuk berhati-hati dengan rencana penerapan QR Code tersebut.

“Fokus awal pada kesehatan dapat dengan mudah menjadi Kuda Troya (salah satu kisah Perang Troya mengenai tipu daya yang dilakukan oleh orang-orang Yunani untuk memasuki Kota Troya dan memenangkan perang) untuk pengawasan dan pengucilan politik yang lebih luas,” kata Roth. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler