Milan Mencari Pengganti Sementara Ibrahimovic di Lini Depan
Milan berpeluang tanpa Ibrahimovic selama sebulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AC Milan tanpa Zlatan Ibrahimovic setidaknya untuk tiga pertandingan selama 10 hari ke depan. Artinya dia akan absen melawan Lille dan Celtic di Liga Europa, dan pertandingan melawan Fiorentina di Serie A akhir pekan ini.
Sang veteran akan absen karena cedera hamstring sampai hasil pemeriksaan lebih lanjut keluar. Laporan di Italia menyebutkan, Rossoneri bisa saja tanpa sang penyerang tengah selama sebulan.
Jika pemain asal Swedia itu tetap absen hingga sebulan, pelatih Stefano Pioli harus mencari penggantinya untuk pertandingan Serie A melawan Sampdoria, Parma, Genoa, dan Sassuolo. Sementara di Eropa, il Diavolo Rosso melawan Sparta Praha pada 10 Desember di Republik Ceska.
Seperti laporan Football Italia, Selasa (24/11), Pioli memiliki berbagai opsi di lini depan. Ia bisa memberikan kesempatan kepada pemain muda Lorenzo Colombo untuk mengisi tempat sang veteran. Selain itu, ada juga pemain depan Portugal berusia 21 tahun Rafael Leao yang telah bermain di kiri dalam trisula serangan Milan sejauh ini. Leao telah menyumbangkan dua gol dan tiga assist dari sayap. Namun, posisi utamanya sebelumnya adalah penyerang tengah dan ia bisa menjadi opsi untuk itu.
Akan tetapi, opsi terkuat sepertinya menempatkan pemain internasional Kroasia Ante Rebic ke pusat serangan. Musim lalu, peran ini dijalankan Rebic. Rebic belum mencetak gol di Serie A musim ini tetapi dia menyumbang 11 gol di paruh kedua musim lalu dan memainkan peran besar dalam membawa Milan kembali ke Eropa.
Pemain berusia 27 tahun itu diskors untuk babak penyisihan Liga Europa, ketika Ibrahimovic melewatkan total empat pertandingan setelah dinyatakan positif Covid-19 menjelang babak kualifikasi kedua melawan Bodo/Glimt. Karena itu, Colombo dan Daniel Maldini mendapat kesempatan bermain di depan melawan Bodo/Glimt dan Rio Ave.
Dengan absennya Zlatan, Milan memenangkan empat dari empat pertandingan. Hanya, pengaruh Ibrahimovic sangat terasa sejak itu. Ia membantu Rossoneri ke puncak klasemen dengan 20 poin dari delapan pertandingan lewat gol-gol krusialnya.