Albumnya tak Masuk Nominasi Grammy, The Weeknd: Grammy Korup

Penyanyi The Weeknd menuding Grammy korup karena albumnya tidak masuk nominasi.

Wikimedia
Penyanyi The Weeknd menuding Grammy korup karena albumnya tidak masuk nominasi (Foto: Penyanyi The Weeknd)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyanyi Abel Tesfaye alias The Weeknd dibuat kesal karena album terbarunya “After Hours” dan single “Blinding Lights” tidak masuk dalam nominasi untuk Grammy Award 2021. Padahal, album “After Hours” terbilang sukses secara komersial dan bisa memecah rekor musik.

Beberapa jam setelah Recording Academy mengumumkan nominasi untuk Penghargaan Grammy tahunan ke-63, The Weeknd menulis bahwa akademi telah korupsi.

“The Grammy korup. Anda berhutang kepada saya, penggemar saya, dan transparansi industri,” demikian cicit The Weeknd di akun Twitternya.

Menurut perusahaan pelacakan data Buzz Angle, album "After Hours" telah terjual 460 ribu eksemplar dan telah mengumpulkan lebih dari 1,7 miliar streaming, cukup untuk menjadikannya album yang paling populer ketiga tahun 2020. Sementara single "Blinding Lights" telah dimasukkan dalam 10 besar Billboard Hot 100 sejak Februari.

Keputusan akademi untuk tidak memasukkan album “After Hours” atau single “Blinding Lights” yang sukses menjadi top chart juga memicu gelombang protes dari kritikus dan fans. Namun ketua Recording Academy (organisasi pendiri Grammy Awards) Harvey Mason menepis kabar kecurangan itu.

"Kami memahami bahwa Weeknd kecewa karena tidak dinominasikan. Saya terkejut dan bisa berempati terhadap apa yang dia rasakan. Sayangnya, setiap tahun, jumlah nominasi selalu lebih sedikit daripada jumlah artis yang berhak,” kata Harvey Mason, ketua Recording Academy seperti dikutip dari Variety, Rabu (25/11).

Mason juga mengklaim bahwa pihaknya telah profesional dalam menyeleksi karya dan artis untuk dijadikan nominasi.

“Saya berada di ruang inti tahun ini. Dari pengamatan saya, semua anggota adalah para profesional musik yang dengan keahlian terbaik mereka dalam menulis dan memproduksi lagu mereka secara kritis memasukkan setiap lagu atau album untuk nominasi. Jadi menurut saya itu tidak menunjukkan adanya cacat dalam prosesnya,” tegas Mason.

Dugaan Grammy telah melakukan kecurangan, tampaknya telah terinspirasi oleh klaim eksplosif yang dibuat awal tahun ini oleh pendahulu Mason, Deborah Dugan. Ia mengatakan bahwa proses pemungutan suara di akademi tersebut dicurangi oleh anggota organisasi untuk menguntungkan teman dan kolega.

Lenny Beer, manajer artis sekaligus co-founder majalah musik HITS, juga menuliskan kritik. “Tidak ada ceritanya dimana artis yang eksis di mana-mana, memesona, mempunyai suara emas dengan materi terbaik dalam kariernya diabaikan begitu saja. Dan para anggota akademi, entah bagaimana, malah merangkul artis yang belum pernah kami dengar," tegas Beer.

Beer melanjutkan dengan menyimpulkan bahwa Weeknd "sengaja dikecualikan". Anggota komite nominasi dicurigai memiliki potensi konflik kepentingan yang mungkin mereka miliki dengan artis yang bersaing untuk Grammy. Namun demikian, jangan salah, The Weeknd telah memenangkan tiga Grammy di masa lalu.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler