Trik Psikologis Hemat Keuangan pada Musim Liburan

Beri jeda 24 jam antara membuat daftar barang yang akan dibeli dengan transaksi.

www.freepik.com
Hemat (ilustrasi).
Rep: Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Musim liburan menjadi berbeda tahun ini dengan adanya pandemi Covid-19. Terlepas dari jarak sosial dan tantangan ekonomi yang sedang dihadapi, keinginan untuk membelanjakan uang untuk hadiah alhir tahun ini tampaknya lebih tinggi dibandingkan pada waktu normal.

Menurut laman RetailMeNot, dikutip dari CNBC, Kamis (26/11), belanja konsumen saat menjelang musim liburan akhir tahun ini justru meningkat dibandingkan tahun lalu. Meskipun dapat dimengerti untuk ingin memberikan hadiah akhir tahun yang sempurna selama masa-masa sulit, ada baiknya untuk mengencangkan ikat pinggang dan mengalihkannya ke dalam anggaran masa depan.

Sebaiknya, dana darurat sudah harus disiapkan untuk mengantisipasi masa sulit seperti sekarang jika terjadi lagi pada kemudian hari. Amanda Clayman, psikoterapis yang berspesialisasi dalam terapi keuangan, menyarankan untuk menyimpan daftar hadiah belanjaan terlebih dahulu sebelum langsung membelunya. Dengan begitu, akan ada perubahan cara pandang dalam berbelanja sehingga masih bisa merasakan sensasi berbelanja tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

"Menyimpan daftar belanja mungkin tampak seperti satu tugas lagi, tetapi ini juga merupakan trik mental yang dapat membantu menghemat uang selama liburan dan periode seterusnya," kata dia.



Lebih lanjut dia menjelaskan, sebelum langsung membeli sesuatu, baiknya membuat daftar utama terlebih dulu untuk diberikan sebagai hadiah. Ketika menemukan produk yang disukai, salin dan tempel tautannya ke dalam daftar. Cara ini hampir seperti yang biasa dilakukan pada keranjang belanja daring.

"Tujuannya untuk merasa lebih aman dan terkendali," ujar terapis keuangan 17 tahun itu kepada CNBC Select.

Menurut Clayman, berikan jeda 24 jam pada sebagian besar pembelian. Ini berarti orang menunggu setidaknya satu hari untuk memberikan diri waktu ekstra berpikir sebelum melakukan pembelian (tidak peduli seberapa besar atau kecilnya objek belanjaan).

"Jika Anda perlu membuat keputusan, menjadi impulsif tidak membantu," kata Clayman.

Intinya, bersemangat mencari hadiah boleh saja tapi sebaiknya sambil berpikir cerdas tentang berapa banyak yang dapat dibelanjakan secara realistis. Bahkan menurut Clayman, promosi barang terbatas atau akan cepat habis sering kali merupakan strategi ritel untuk menarik pembeli dengan cepat.

"Jauh lebih baik untuk mengambil kendali, akan selalu ada hal-hal indah," kata dia.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler