Sesuaikan Jenis Masker dengan Kondisi Kesehatan Anak

Anak sehat dan anak yang sakit memerlukan masker dengan jenis yang berbeda.

Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak memakai masker saat bermain di Rusun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta, Kamis (19/11). Anak yang punya sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised) direkomendasikan untuk melindungi diri dengan memakai masker bedah.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari di tengah pandemi Covid-19 bukan cuma untuk orang dewasa, tapi juga untuk anak-anak. Dokter spesialis anak Noor Anggrainy menuturkan Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan masker dipakai oleh anak di atas usia dua tahun.

"Kalau anak itu lebih dari dua tahun, direkomendasikan penggunaan masker dan face shield," kata dia kepada Antara, Sabtu.

Selagi krisis masker bedah, masker kain juga diperbolehkan untuk dipakai asalkan terdiri dari tiga lapis. Noor menjelaskan, masker kain bisa dipakai oleh anak-anak dengan kondisi imunokompeten, tetapi daya tahan tubuhnya baik.

Buah hati yang tidak memiliki penyakit kronis, tidak menderita kanker, atau tidak menjalani pengobatan dengan kemoterapi diperbolehkan memakai masker kain. Akan tetapi, ukuran maskernya harus benar. "Hidung, mulut, dan dagu harus tertutup," jelas dia.

Sementara itu, anak yang punya sistem kekebalan tubuh lemah (immunocompromised) direkomendasikan untuk melindungi diri dengan memakai masker bedah. Selain memakai masker, anak juga direkomendasikan menambah perlindungan dengan pelindung wajah (face shield).

Baca Juga


Noor mengingatkan, penggunaan pelindung wajah juga harus benar. Kalau pemakaiannya salah, fungsinya berkurang.

"Sama seperti masker, face shield harus menutupi sampai dagu. Kadang ada beberapa face shield yang hanya tertutup sampai mulut. Face shield yang benar itu harus sampai di bawah dagu."

Alternatif perlindungan untuk anak usia di bawah dua tahun adalah pelindung wajah atau pelindung yang dipasang pada kereta dorong.

"Tapi harus dengan syarat pengawasan ketat oleh orang tua atau pengasuh selama penggunaan shield atau penutup tersebut," jelas dia.

Cara membiasakan anak
Ada rasa ketidaknyamanan saat memakai masker dan orang tua ditantang untuk mengajari buah hatinya untuk disiplin menggunakan masker. Menurut dokter yang akrab disapa Anggra ini, kunci pengajaran terletak pada contoh dari orang dewasa yang berada serumah dengan anak.

Orang tua harus menggunakan masker secara benar saat ke luar rumah. Masker juga harus dipakai di dalam rumah saat berada dalam kondisi sakit.

"Kuncinya itu, orang dewasa yang satu atap harus mencontohkan menggunakan masker terutama beri tahu mereka tentang kondisi sekarang," ujarnya.

Jelaskan kepada anak bahwa sekarang terjadi pandemi virus corona yang penyebarannya lewat percikan dari batuk serta bersin. Berdasarkan beberapa penelitian, bahkan percikan dapat bertahan di benda-benda yang terkena, lalu menempel ketika disentuh dan akhirnya jadi menular.

Anggra mengingatkan, pada prinsipnya anak tidak direkomendasikan untuk keluar rumah, kecuali ada kebutuhan yang mendesak seperti imunisasi, berobat, atau kontrol rutin yang wajib.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler