Dibuka Melemah, IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan
IHSG Senin dibuka melemah 3,66 poin ke posisi 5.779,67.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (30/11) dibuka melemah 3,66 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.779,67. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,17 poin atau 0,13 persen ke posisi 918,94.
Meskipun demikian, IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini. Ini dipengaruhi oleh beberapa sentimen dari global, mulai dari menurunnya konflik dalam Pemilu AS hingga meningkatnya optimisme vaksin Covid-19.
"IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan ini, tetapi mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti," ujar Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee pada Senin.
Hans Kwee menjelaskan beberapa sentimen yang mempengaruhi pasar saham. Ketika menjelang pemilu hingga pelaksanaan pemilu AS, ada risiko potensi konflik yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian, terutama bila proses transisi tidak berjalan secara mulus.
Meskipun Trump masih bersikeras dicurangi, ia tidak dapat memberikan bukti-bukti konkrit. Sekarang Pemerintahan Trump telah bersedia menyediakan sumber daya federal untuk transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih. Hal ini membuka jalan transisi ke Biden berlangsung dengan mulus.
"Seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik," ujar Hans Kwee.
Saat ini pasar keuangan sangat optimis dengan skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal. Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi.
Kendati begitu, berita mengenai vaksin juga menjadi sentimen negatif bagi pasar. Vaksin AstraZeneca dan Oxford untuk virus covid-19 disebut sebagai vaksin virus Covid-19 global karena diperkirakan berbiaya murah. Tetapi vaksin AstraZeneca ini menghadapi tantangan setelah perusahaan merevisi efektivitas vaksinnya dari 90 persen menjadi 70 persen dapat mencegah kasus Covid-19. Ini dari hasil uji coba tahap akhir di Inggris dan Brasil.