Sidebar

Khofifah Dorong Produk Makanan Halal Tembus 10 Besar Dunia

Monday, 30 Nov 2020 11:55 WIB
Khofifah Dorong Produk Makanan Halal Tembus 10 Besar Dunia. Foto: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan HUT KORPRI ke-49 di Surabaya, Ahad (29/11).

IHRAM.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana mengembangkan kawasan industri halal (KIH) di Sidoarjo. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pengembangan KIH dimaksudkan untuk mendorong produk makanan halal Indonesia agar tembus sepuluh besar dunia. Memyusul produk fashion halal Indonesia yang saat ini telah masuk kedua terbesar dunia.

Baca Juga


"Hadirnya kawasan industri halal akan mendorong perkembangan industri produk halal di Jatim. Bagi IKM dan UKM, Ini seperti mimpi jadi kenyataan karena tiba-tiba punya peluang, mereka bisa punya pabrik,” kata Khofifah di Surabaya, Senin (30/11).

Kawasan industri halal adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Khofifah menegaskan, pengembangan KIH menjadikan integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat.

Kawasan industri halal merupakan pengembangan kawasan indistri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektar. Lahan kawasan industri halal direncanakan memiliki total 148 hektar.  Sebagai pengelola, PT. Makmur Berkah Amanda siap menambah luasan kawasan industri halal, terutama untuk sektor pariwisata, makanan dan minuman, kosmetik, hingga kesehatan.

Khofifah menjelaskan, KIH merupakan satu bentuk one stop service bagi para IKM dan UKM. Di tempat tersebut, semua kebutuhan untuk mengembangkan usaha akan terfasilitasi. 

"Mereka bisa produksi, mereka mengikuti format bagaimana sebuah produksi di kawasan industri modern,  mereka mendapatkan suplai air yang cukup, listrik yang cukup, tempat pengolahan limbah, sampai pada laboratorium halal dan penerbitan sertifikat halalnya," ujarnya. 

Khofifah berpendapat, Indonesia memiliki potensi luar biasa sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Yakni untuk menjadi negara terdepan yang mengusung konsep halal di berbagai bidang industri. Hal ini juga didukung dengan potensi Jawa Timur yang memiliki sekitar 6.826  pondok pesantren.

Menurutnya, hal tersebut membuktikan pasar dunia masih terbuka lebar untuk Indonesia dan Jawa Timur. Dengan adanya peluang tersebut, menurut Khofifaj sangatlah tepat bila di Jawa Timur dengan masyarakatnya yang religius didirikan Kawasan Industri Halal. 

"Saya ingin menyampaikan bahwa market luar negeri itu tercatat  24 persen populasi muslim  dunia setara dengan 1,9 miliar penduduk dunia. Sementara Indonesia adalah penduduk Islam terbesar di dunia tapi saat ini  kita importir produk halal," kata Khofifah.

 

Berita terkait

Berita Lainnya