Jawaban Wali Saat Ditanya Alasan Pergi Haji Berjalan Kaki
IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Qadhi Iyadh rah.a menuliskan dalam kitabnya Asy-Syifa bahwa seorang wali telah menempuh semua perjalanan hajinya dengan berjalan kaki. Ketika orang-orang mengatakan untuk apa susah payah berangkat haji dengan jalan kaki?
Wali itu menjawab. "Seorang hamba yang telah lari dari Tuhannya, apakah akan kembali untuk menghadap dengan mengendarai kendaraan."
Wali itu kembali melanjutkan jawabannya. "Seandainya aku mampu berjalan dengan kepala (kepala di bawah) maka aku akan menghadap Tuhanku dengan cara seperti itu."
Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Haji mengatakan, hal ini adalah satu contoh kecil dalam menahan kesusahan ketika melakukan perjalanan haji. Begitu juga dengan setiap perkara yang bertentangan dengan tabiat.
"Apabila kita bersabar terhadapnya, maka juga akan mendatangkan pahala," katanya.
Karena terdapat sabda Nabi SAW bersabda kepada Aisyah. "Pahalamu sesuai dengan kendaraan kesusahanmu."
Dan itu, kata Syekh Maulana Muhammad Zakariya Al Kandahlawi meliputi berbagai macam kesusahan termasuk kesusahan saat berjalan kaki menunaikan ibadah haji. Oleh karena itu jamaah haji hendaknya kita menghadapi setiap penderitaan sama mu semampu mungkin dengan senang hati.
"Pahala haji yang sangat banyak itu hendaknya jangan disia-siakan dengan mengajukan kesusahannya kepada orang dan dengan mengucapkan perkataan yang tidak baik," katanya.
Imam Ghazali menulis bahwa sama sekali tidak patut seseorang yang sedang melakukan ibadah haji pulang kali menegur dan mencari keburukan sesama jamaah haji, pemilik kendaraan yang ditumpangi, dan orang-orang selain mereka.
Akan tetapi hendaknya ia berlemah lembut kepada setiap orang, dan selalu berpegang pada akhlak yang baik. Tidak menyakiti orang lain itu bukanlah dikatakan sebagai akhlak yang baik sama tetapi akhlak yang baik adalah menahan perasaan sakit yang datang dari orang lain.