Sebagian Petugas KPPS Klaten Mundur karena Covid-19
Sebagian petugas KPPS Klaten reaktif saat tes cepat atau menolak tes Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah membenarkan sebagian petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) mundur karena berstatus reaktif Covid-19 usai mengikuti tes cepat yang dilaksanakan oleh pemda setempat.
"Tetapi kami belum bisa memastikan berapa orang yang mundur. Selain berstatus reaktif, ada juga yang ketika diminta untuk tes tidak bersedia. Otomatis kami asumsikan mundur dari KPPS," kata Anggota KPU Klaten Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Wandyo Supriyatno di Klaten, Senin (30/11).
Ia mengatakan mundurnya para petugas tersebut merupakan keputusan pribadi dan saat ini mereka sudah digantikan oleh petugas yang baru.
"Tidak masalah, pada dasarnya tidak memengaruhi persiapan kami. Bahkan H-2 jelang hari pemungutan suara, dipastikan dulu mau mundur atau tidak. Itu masih bisa diganti," katanya.
Mengenai tes cepat, seharusnya diikuti 25.564 petugas, di antaranya dari KPPS, panitia pemungutan suara (PPS), dan panitia pemilihan kecamatan (PPK). Meski demikian, 129 orang yang mayoritas petugas KPPS tidak berangkat mengikuti tes cepat.
"Oleh karena itu, mereka kami asumsikan mundur dari petugas KPPS, sedangkan dari total ini diketahui sebanyak 1.457 orang hasilnya reaktif," katanya.
Sebagai tindak lanjut, katanya, petugas yang berstatus reaktif diminta menindaklanjuti dengan tes usap.
"Sambil menunggu hasilnya mereka diminta untuk isolasi mandiri," katanya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Anggit Budianto mengatakan para petugas yang berstatus reaktif, seluruhnya terindikasi orang tanpa gejala (OTG) sehingga cukup menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Mereka langsung isolasi mandiri. Ini sudah hari ketujuh, kurang tiga hari lagi, nanti kita lihat observasinya," katanya.