500 Warga di Sekitar Semeru Diungsikan
Para pengungsi dikumpulkan du satu titik agar lebih mudah mengontrolnya.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 500-an warga telah diungsikan bersamaan dengan meningkatnya aktivitas Gunung Semeru, Selasa (1/12). Warga yang berada dalam radius 10 kilometer (km) dari Semeru telah dievakuasi ke Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wulung, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
"Ini saya satukan ke satu titk, tadinya ada beberapa titik karena kesulitan ngontrol-nya, kita jadikan satu titik di Kamar Kajang," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Lumajang, Wawan Hadi saat dihubungi wartawan, Selasa (1/12).
Menurut Wawan, terdapat empat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang letaknya tidak jauh dari Semeru. Lokasi-lokasi tersebut antara lain Kobokan, Besukan, Kali Gribig dan Besuk Kembar. Saat ini aliran lahar telah memasuki DAS Kobokan sehingga warga di daerah tersebut harus segera diungsikan. "Kita khawatir kalau hujan ini tambah bahaya," ucapnya.
BPBD Lumajang telah menyiagakan dua sekolah di Kamar Kajang untuk dijadikan pos pengungsian. Penyediaan tempat ini untuk mengantisipasi jumlah pengungsi yang kemungkinan akan bertambah. Wawan berusaha agar proses pengungsian dapat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Selanjutnya, BPBD Lumajang juga sudah berkoordinasi dengan para kepala desa di wilayah radius 15 sampai 20 kilometer dari Gunung Semeru. Mereka diminta untuk waspada karena Semeru telah mengeluarkan abu vulkanik.
Selain itu, BPBD juga telah membagikan 2.000 masker untuk wilayah terdampak 10 km dari lahar dingin. "Yang terdampak lahar dinginnya, kita geser ke tempat pengungsian. Kewaspadaan njagani (antisipasi) bila terjadi sesuatu warga sudah terungsikan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani melaporkan Gunung Semeru telah meluncurkan awan panas guguran (apg). Kejadian tersebut mulai terekam sekitar pukul 01.23 WIB, Selasa (1/12). "Dan masih berlangsung (dengan) jarak luncur bertambah dari 2.500 menjadi 3.000 meter ke arah Besuk Kobokan," kata Kasbani kepada Republika.co.id, Selasa (1/12).
Saat ini status Gunung Semeru masih berada di level waspada atau dua. PVMBG belum memutuskan untuk menaikkan status Semeru ke level selanjutnya. Pihaknya masih harus mengevaluasi situasi Semeru dalam beberapa waktu ke depan. "Nanti apakah masih ada potensi awan panas susulan yang jarak luncurnya melebihi remomendasi daerah perkiraan bahaya," katanya.